Mukomuko (Antara) - Nelayan tradisional di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, selama sebulan terakhir terpaksa tidak melaut karena ombak besar yang melanda perairan laut di daerah itu.

"Nelayan saat ini banyaklah istirahatnya dari melaut karena ombak besar," kata Sekretaris Kelompok Nelayan Pantai Indah (PIM) Mukomuko, Kecamatan Kota Mukomuko, Sahrial, di Mukomuko, Senin.

Ia mengatakan dalam sebulan terakhir cuaca di perairan laut di wilayah setempat tidak bisa diperkirakan kondisinya.

"Baru satu hari ombak kecil dan nelayan turun melaut, lalu dua hari berturut-turut besar lagi," katanya.

Dia mengatakan selama sebulan terakhir, cuaca buruk dan ombak besar melanda perairan laut di daerah itu.

"Kalau perkiraan kami ketinggian gelombang laut di pinggir pantai wilayah ini bisa mencapai enam meter," ujarnya.

Ia mengatakan data perkiraan tinggi gelombang di perairan laut setempat yang dikeluarkan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko, tentang tinggi gelombang di tengah laut, bukan di pinggir.

Kendati demikian, katanya, setiap hari masih ada juga sekitar 15 nelauan dengan menggunakan perahu yang tetap memaksakan diri melaut dengan risiko perahu bisa karam.

"Dua perahu nelayan kita karam karena memaksa melaut," ujarnya.  

Dalam situasi seperti sekarang ini, katanya, ekonomi nelayan merosot, terutama untuk mereka yang tidak mempunyai mata pencaharian lain.

"Terpaksa apa yang ada di rumah dijual untuk memenuhi kebutuhan keluarga," ujarnya. ***1***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015