Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu meluncurkan program infaq di kalangan siswa SMP yang dinamakan "Berkah Jajan Jumat".
Ketua Baznas Rejang Lebong Faisal Nazarudin pada acara peluncuran program Berkah Jajan Jumat di SMPN 2 Rejang Lebong, Senin, mengatakan program infaq jajan di kalangan siswa SMP tersebut merupakan program unggulan Baznas Rejang Lebong tahun 2024.
"Penghimpunan dana infaq dari uang jajan siswa SMP ini dilaksanakan setiap hari Jumat saja, makanya program ini disebut Berkah Jajan Jumat," kata dia.
Dia menjelaskan, dana infaq dari uang jajan siswa ini dihimpun oleh para siswa lalu disetor ke Baznas Rejang Lebong. Dana infaq yang dihimpun ini nantinya akan dikembalikan ke sekolah dalam bentuk program atau berbentuk barang seperti sepatu, tas dan kebutuhan siswa lainnya.
Program infaq siswa SMP ini, kata dia, dilakukan Baznas setempat untuk membantu para siswa dalam menghimpun infaq dari para siswa, sehingga pengumpulan dana dari uang jajan siswa itu bukan termasuk pungutan liar.
"Pengumpulan dana itu memiliki dasar hukum karena dilakukan Baznas. Karena ini bersifat infaq maka sekolah tidak boleh menetapkan nilai infaqnya. Penghimpunan infaq ini harus dilakukan siswa secara ikhlas dan sukarela," terang dia.
Sejauh ini program infaq jajan di kalangan SMP, tambah dia, sudah dilaksanakan di SMPN 6 Rejang Lebong, dan kemudian mulai diterapkan di SMPN 2 Rejang Lebong, serta diharapkan oleh SMP negeri maupun swasta lainnya yang ada di Rejang Lebong.
Bupati Rejang Lebong Syamsul Effendi dalam kesempatan itu mengapresiasi program Berkah Jajan Jumat yang digagas Baznas daerah itu, karena para siswa diajarkan untuk beramal dan berinfaq.
"Dana yang terkumpul akan dikembalikan ke siswa dalam bentuk barang, misalnya sepatu, tas dan barang lainnya yang dibutuhkan siswa kurang mampu. Para siswa sendiri yang akan mencari teman-temannya yang layak diberikan bantuan," jelas dia.
Menurut dia, pada pelaksanaan program ini dibutuhkan sinergi antara Baznas, PGRI dan Dikbud Rejang Lebong. Dewan guru dan kepala sekolah diminta untuk melakukan pengawasannya sehingga program bisa berjalan dengan baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Ketua Baznas Rejang Lebong Faisal Nazarudin pada acara peluncuran program Berkah Jajan Jumat di SMPN 2 Rejang Lebong, Senin, mengatakan program infaq jajan di kalangan siswa SMP tersebut merupakan program unggulan Baznas Rejang Lebong tahun 2024.
"Penghimpunan dana infaq dari uang jajan siswa SMP ini dilaksanakan setiap hari Jumat saja, makanya program ini disebut Berkah Jajan Jumat," kata dia.
Dia menjelaskan, dana infaq dari uang jajan siswa ini dihimpun oleh para siswa lalu disetor ke Baznas Rejang Lebong. Dana infaq yang dihimpun ini nantinya akan dikembalikan ke sekolah dalam bentuk program atau berbentuk barang seperti sepatu, tas dan kebutuhan siswa lainnya.
Program infaq siswa SMP ini, kata dia, dilakukan Baznas setempat untuk membantu para siswa dalam menghimpun infaq dari para siswa, sehingga pengumpulan dana dari uang jajan siswa itu bukan termasuk pungutan liar.
"Pengumpulan dana itu memiliki dasar hukum karena dilakukan Baznas. Karena ini bersifat infaq maka sekolah tidak boleh menetapkan nilai infaqnya. Penghimpunan infaq ini harus dilakukan siswa secara ikhlas dan sukarela," terang dia.
Sejauh ini program infaq jajan di kalangan SMP, tambah dia, sudah dilaksanakan di SMPN 6 Rejang Lebong, dan kemudian mulai diterapkan di SMPN 2 Rejang Lebong, serta diharapkan oleh SMP negeri maupun swasta lainnya yang ada di Rejang Lebong.
Bupati Rejang Lebong Syamsul Effendi dalam kesempatan itu mengapresiasi program Berkah Jajan Jumat yang digagas Baznas daerah itu, karena para siswa diajarkan untuk beramal dan berinfaq.
"Dana yang terkumpul akan dikembalikan ke siswa dalam bentuk barang, misalnya sepatu, tas dan barang lainnya yang dibutuhkan siswa kurang mampu. Para siswa sendiri yang akan mencari teman-temannya yang layak diberikan bantuan," jelas dia.
Menurut dia, pada pelaksanaan program ini dibutuhkan sinergi antara Baznas, PGRI dan Dikbud Rejang Lebong. Dewan guru dan kepala sekolah diminta untuk melakukan pengawasannya sehingga program bisa berjalan dengan baik.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023