Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Bencana banjir bandang melanda tujuh desa dalam wilayah Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu  akibat kawasan hutan lindung di daerah itu gundul.

"Kawasan hutan gundul di daerah ini karena meningkatnya perambahan hutan dan kerusakan kawasan, menyusul menjamurnya perusahaan pertambangan batu bara di wilayah itu, kata Sekretaris Camat Taba Penanjung Sofyan Ansori, Kamis.

Ia mengatakan, kerusakan hutan itu terjadi disepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Rinduhati dan beberapa anak sungai lainnya di wilayah itu.

Namun bedanya kalau hutan gundul akibat perambahan air sungainya tetap masih jernih, tapi pada dua ank sungai di bagian hulunya terdapat usaha pertambangan batu bara sepanjang tahun airnya tetap keruh.

Seperti Sungai Air Gambir dan Sungai Tanjung Raman bagian hulunya berada di kaki Bukit Sunur lokasi batu bara berkalori tinggi di wilayah itu.

Ia menjelaskan, saat ini ada sekitar 19 perusahaan pertambangan batu bara di Kabupaten Bengkulu tengah, sedangkan di wilayah Taba Penajung ada lima perusahaan aktif menggali perut bumi Bukit Sunur tersebut.

Sedangkan limbahnya sebagian besar dibuang ke sungai, belasan perusahaan batu bara itu hingga saat ini tidak ada kontribusi terhaap warga di Kecamatan Taba Penanjung.

Ia mencontohkan, saat terjadi bencana longsor tidak satu pun peprusahaan pertambangan memijamkan alat beratnya pada setiap perusahaan memiliki belasan alat berat.

"Kami sudah berulang kali menelepon manejer perusahaan pertambangan tersebut bahkan Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bengkulu Karyamin juga tidak berhasil mendapatkan alat berat tersebut," tandasnya.

Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bengkulu Tengah Durani mengatakan, pihaknya menargetkan untuk menurunkan ratusan kelapa keluarga perambah di kawasan hutan lindung di kawasan Bukit Daun register V setempat.

Namun selama ini terkendala dana dan personil polisi kehutanan, sehingga ribuan hektare kawasan hutan lindung di wilayah itu hanya ada belasan orang petugas.

Ke depan pihaknya akan melibatkan berbagai instansi terkait seperti Polri dan TNI serta Polisi Kehuatan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu.(Z005)

Pewarta:

Editor : AWI-SEO&Digital Ads


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012