Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Jembatan yang menghubungkan Desa Tanjung Raman dengan Desa Sukarami, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, putus total, Kamis, diterjang banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Pegambir.
Kepala Desa Tanjung Raman Sohandi di lokasi banjir mengatakan jembatan sepanjang 20 meter itu putus total dan kerangka jembatan hilang terbawa arus sungai.
"Pagi ini ketika warga berniat menyeberang sungai, jembatan sudah hilang terbawa arus Sungai Pegambir yang meluap akibat hujan deras," katanya.
Putusnya jembatan tersebut membuat akses masyarakat Desa Tanjung Raman menuju Desa Sukarami terputus total.
Sejumlah warga Desa Sukarami yang memiliki kebun di sekitar wilayah Desa Tanjung Raman tidak dapat menyeberang karena arus sungai masih deras.
"Sebenarnya ada rakit milik warga yang biasa digunakan untuk mencari batu bara tapi terbatas, sehingga sebagian warga yang akan ke kebun terpaksa putar balik," katanya.
Selain itu, aktivitas belajar mengajar juga terganggu sebab sebagian besar guru yang mengajar di sekolah dasar dan SMP di Desa Tanjung Raman berasal dari luar desa.
Apalagi, kata dia, tidak ada jalur alternatif menuju desa yang dihuni 147 kepala keluarga itu.
"Kami berharap pemerintah segera membangun jembatan ini dari dana penanggulangan bencana, karena tidak ada jalur alternatif," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah Edi Bakhtiar mengatakan banjir melanda tujuh desa d daerah itu yakni Tanjung Raman, Sukarami, Taba Penanjung, Taba Teret, Air Sulau, Rindu Hati dan Taba Baru.
"Tidak ada korban jiwa, hanya sebagian besar sawah yang berada di sepanjang sempadan Sungai Rindu Hati terendam banjir, dan sebagian belum dipanen," katanya.
Selain itu, warga Desa Sukarami mengalami kerugian materi berupa hanyutnya sekitar 50 kerbau milik warga.
Hingga berita ini diturunkan, pemilik ternak masih berupaya mencari ternaknya yang terbawa arus Sungai Rindu Hati.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, BPBD sudah memantau kondisi lapangan dan meminta warga tetap waspada sebab hujan masih berpotensi turun di daerah itu. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
Kepala Desa Tanjung Raman Sohandi di lokasi banjir mengatakan jembatan sepanjang 20 meter itu putus total dan kerangka jembatan hilang terbawa arus sungai.
"Pagi ini ketika warga berniat menyeberang sungai, jembatan sudah hilang terbawa arus Sungai Pegambir yang meluap akibat hujan deras," katanya.
Putusnya jembatan tersebut membuat akses masyarakat Desa Tanjung Raman menuju Desa Sukarami terputus total.
Sejumlah warga Desa Sukarami yang memiliki kebun di sekitar wilayah Desa Tanjung Raman tidak dapat menyeberang karena arus sungai masih deras.
"Sebenarnya ada rakit milik warga yang biasa digunakan untuk mencari batu bara tapi terbatas, sehingga sebagian warga yang akan ke kebun terpaksa putar balik," katanya.
Selain itu, aktivitas belajar mengajar juga terganggu sebab sebagian besar guru yang mengajar di sekolah dasar dan SMP di Desa Tanjung Raman berasal dari luar desa.
Apalagi, kata dia, tidak ada jalur alternatif menuju desa yang dihuni 147 kepala keluarga itu.
"Kami berharap pemerintah segera membangun jembatan ini dari dana penanggulangan bencana, karena tidak ada jalur alternatif," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah Edi Bakhtiar mengatakan banjir melanda tujuh desa d daerah itu yakni Tanjung Raman, Sukarami, Taba Penanjung, Taba Teret, Air Sulau, Rindu Hati dan Taba Baru.
"Tidak ada korban jiwa, hanya sebagian besar sawah yang berada di sepanjang sempadan Sungai Rindu Hati terendam banjir, dan sebagian belum dipanen," katanya.
Selain itu, warga Desa Sukarami mengalami kerugian materi berupa hanyutnya sekitar 50 kerbau milik warga.
Hingga berita ini diturunkan, pemilik ternak masih berupaya mencari ternaknya yang terbawa arus Sungai Rindu Hati.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, BPBD sudah memantau kondisi lapangan dan meminta warga tetap waspada sebab hujan masih berpotensi turun di daerah itu. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012