Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, telah menyiapkan logistik bantuan penanggulangan bencana alam yang kemungkinan terjadi di wilayah itu.

Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong Shalahudin saat dihubungi di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan Kabupaten itu termasuk salah satu daerah rawan bencana alam di Provinsi Bengkulu, baik berupa tanah longsor, banjir, angin puting beliung maupun letusan gunung berapi.

"Logistik yang ada di Gudang BPBD Rejang Lebong saat ini di antaranya makanan siap saji, selimut, matras, terpal, seng dan peralatan dapur," kata dia.

Dia menjelaskan, stok logistik kebencanaan yang dimiliki pihaknya itu merupakan sisa pengadaan Tahun 2023 lalu, serta bantuan dari pemerintah pusat yang diterima pada tahun sebelumnya.

Saat ini di wilayah itu dan daerah lainnya di Provinsi Bengkulu, kata dia, sedang dilanda cuaca ekstrem yang menyebabkan hujan turun hampir setiap hari dengan intensitas sedang dan lebat dalam waktu yang cukup lama.

Menurut dia, adanya cuaca ekstrem ini menyebabkan potensi terjadinya bencana alam bisa kapan saja terjadi. Untuk itu selain langkah penanganan ke lapangan, juga harus disiapkan logistik bantuan bagi warga yang menjadi korbannya.

Sebelumnya, Sekda Kabupaten Rejang Lebong Yusran Fauzi menyatakan penanganan kerusakan infrastruktur akibat banjir pada Senin malam (1/1) lalu yang menyebabkan jembatan beton yang menghubungkan Desa Dusun Sawah Kecamatan Curup Utara dengan Kelurahan Talang Benih Kecamatan Curup terputus, dengan mengandalkan anggaran bantuan Pemerintah Pusat.

Untuk penanganan sementara jembatan ini, pihaknya akan menggunakan dana pemeliharaan jembatan yang ada di Dinas PUPR Rejang Lebong, berupa penimbunan dan pemasangan tiang pancang dari pohon kelapa untuk menahan jalan.

"Sedangkan untuk perbaikan jembatan, kita menunggu anggaran dari BNPB turun, anggarannya yang kita usulkan sejak Tahun 2023 lalu karena jembatan ini pada 2023 lalu juga pernah kena banjir dan terputus, anggaran perbaikan cukup besar mencapai Rp3,7 miliar," kata Yusran.*

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024