Mukomuko (Antara) - Tokoh Masyarakat Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengusulkan putra daerah setempat menjadi 'carateker' pengemban tugas bupati yang periode jabatannya berakhir tanggal 15 Agustus 2015.

"Putra daerah yang lebih mengetahui kondisi wilayah ini dan masyarakatnya," kata tokoh masyarakat Kabupaten Mukomuko Yuliasman, di Mukomuko, Sabtu.

Ia mengatakan hal itu saat rapat membahas persiapan untuk mengusulkan putra daerah menjadi 'carateker' bupati setempat ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Menurut Yuliasman, putra daerah yang lebih mengerti tentang adat istiadat dan kebiasaan turun temurun masyarakat setempat.

Dengan singkatnya waktu jabatan "carateker" bupati, menurutnya, tidak akan sanggup dijabat oleh "carateker" yang bukan putra asli daerah itu, terutama dalam memahami adat-budaya.

"Waktunya menjabat sekitar enam hingga tujuh bulan tidak cukup bagi 'carateker' beradaptasi di daerah ini apalagi mempelajari adat istiadat masyarakat setempat," ujarnya.

Untuk itu, ia berharap, Mendagri RI memilih putra daerah setempat yang menjadi "carateker" bupati.

Ia menegaskan, dirinya bersama masyarakat di daerah itu siap menolak secara terbuka jika bukan putra daerah yang menjadi "carateker" bupati setempat.

Bahkan, katanya, siap mengadakan demonstrasi besar-besaran jika bukan putra daerah yang diangkat menjadi "carateker" bupati di daerah itu. ***2***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015