Bengkulu (Antara) - Wakil Gubernur Bengkulu Sultan Najamudin menguji pengetahuan para jamaah calon haji dengan mengajukan pertanyaan antara lain tujuan melempar jumroh dan lainnya.

"Mengapa jamaah harus berlari-lari kecil saat melempar jumroh, dan apa tujuannya," tanya Wagub saat mengunjungi para jamaah calon haji di asrama haji Padang Kemiling Bengkulu, Selasa.

Pertanyaan Wagub ini mendapat jawaban dari beberapa calon haji (calhaj) yang bergabung dalam kelompok terbang (kloter) delapan yang siap diterbangkan ke Tanah Suci melalui embarkasi haji Padang.

Para calon haji secara bergantian menyebut bahwa melempar jumroh atau disebut juga melontar jumroh ibarat membuang syahwat dan nafsu duniawi yang ada dalam diri manusia.

"Tujuannya, agar manusia dapat menempuh jalan menuju cahaya Allah SWT dengan penuh ketaqwaan," kata salah seorang calhaj.

Calhaj lainnya menambahkan bahwa melempar jumroh adalah  simbolisasi perjuangan Nabi Ibrahim yang mendapatkan gangguan iblis ketika hendak melaksanakan perintah Allah SWT yakni menyembelih putranya, Ismail.

Tidak mampu menggoda Ibrahim, setan pun menggoda Ismail, tapi tetap gagal. Iblis pun melancarkan bujuk rayunya kepada Siti Hajar, ibunda Ismail. Lagi-lagi upaya itu sia-sia karena ketiga manusia pilihan ini lebih menyakini kebenaran dan kebesaran Allah SWT.

Mendapat jawaban dari para calhaj tersebut, Wagub menyimpulkan bahwa mereka sudah siap melaksanakan ibadah haji.

"Rententan ibadah haji itu cukup banyak, termasuk ibadah lempar jumroh membutuhkan stamina yang baik, karena itu saya minta jamaah menjaga kesehatan," tuturnya.

Para calhaj kloter delapan sebanyak 452 orang yang terdiri dari jamaah asal Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Utara dan Kaur.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Suardi Abbas mengatakan dua kuota calhaj dari Kabupaten Bengkulu Utara tidak terpenuhi karena seorang calhaj meninggal dunia bernama Suprizainudin (58).

"Seharusnya berangkat bersama istrinya, tapi karena sang suami meninggal, istrinya menunda berangkat tahun depan," ujarnya.

Hingga saat ini kata Suardi lima orang calhaj Bengkulu dipastikan batal menunaikan ibadah haji, dua orang di antaranya meninggal dunia menjelang keberangkatan.

Sementara tiga orang lainnya yakni seorang merupakan istri dari calhaj yang meninggal dunia dan dua orang lainnya adalah pasangan suami istri yang batal berangkat karena sang suami sakit keras.

Ia menambahkan bahwa 1.272 orang calhaj asal Bengkulu terbagi dalam tiga kloter, berangkat melalui embarkasi haji Padang, Sumatera Barat.***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015