Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) kembali mengalami erupsi mengeluarkan dua kali letusan dengan ketinggian abu mencapai 700 meter di atas puncak gunung itu, Kamis.
 
"Erupsi Marapi kembali terjadi pada pukul 07.01 WIB dan 08.00 WIB. Ketinggian abu dari atas puncak masing-masing 500 meter dan 700 meter," kata petugas pengamat gunung api (PGA), Ahmad Rifandi, Kamis.
 
Ia menyebutkan ketinggian abu sama dengan 3.591 meter di atas permukaan laut dengan pengamatan kolom abu berwarna putih hingga kelabu.
 
"Letusan terakhir abu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 5,3 milimeter dan durasi 45 detik," kata dia.
 
Saat ini Gunung Marapi berada pada status level III (siaga) dengan rekomendasi masyarakat dilarang memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (kawah verbeek).
 
PGA mencatat hingga saat ini terjadi 146 kali letusan dan 952 hembusan sejak Gunung Marapi mengalami erupsi pertama kali di pada awal Desember 2023.
 
Pemerintah Kabupaten Agam yang menjadi salah satu daerah terdampak menyatakan kondisi siaga darurat selama satu bulan hingga 25 Februari 2024.
 
Sebanyak tiga posko disiagakan, masing-masing di Cumantiang Bukit Batabuah, Badorai Sungai Puar dan Batu Palano sebagai posko utama.
 
"Semoga Marapi kembali normal agar kami bisa berladang lagi. Anak-anak juga ketakutan setiap kali mendengar gemuruh, apalagi dentuman dari puncak gunung. Hanya bisa berdoa yang terbaik," kata seorang warga Sungai Puar Menan (38).

Pewarta: Altas Maulana

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024