Mukomuko (Antara) - Harga jual gabah kering panen di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, saat ini berkisar Rp4.300 - Rp4.500 per kilogram atau lebih tinggi dibandingkan harga gabah di tingkat nasional yang sebesar Rp4.000.

Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko Edy Aprianto di Mukomuko, Rabu, mengatakan tingginya harga jual gabah itu disebabkan besarnya permintaan atau daya beli dari pedagang pengumpul serta kualitas padi yang bagus.

"Jadi, gabah petani setempat tidak hanya jadi rebutan pedagang pengumpul dari Mukomuko, tetapi juga dari luar daerah," kata Edy.  

Dari sekian banyak pedagang pengumpul tersebut, semuanya memasang harga tinggi sehingga petani tinggal menjual gabah kepada penawar tertinggi.

Ia berharap, dalam keadaan harga gabah yang relatif tinggi tersebut, petani setempat tidak puas diri namun tetap mempertahankan kualitas.

"Bila perlu tingkatkan kualitas dengan cara bertanam padi yang tepat, pemupukan yang baik dan lainnya," lanjutnya.

Ia optimistis harga gabah ke depan akan tetap stabil, bahkan tidak tertutup kemungkinan semakin mengalami kenaikan.

Ia menerangkan, sawah seluas satu hektare memiliki tingkat produksi tujuh hingga delapan ton sehingga petani bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp20 juta per tiga hingga empat bulan.

Penghitungan keuntungan bersawah itu, katanya, sudah dipotong seluruh biaya yang dikeluarkan untuk penyiapan, pemupukan, pembenihan, biaya transportasi dan lainnya.

"Kalau di hitung-hitung, pendapatan petani setiap bulan mencapai Rp5 juta," ujarnya. ***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015