Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengupayakan setiap rumah di daerah itu memiliki satu kader jumantik untuk mengantisipasi penyebaran penyakit demam berdarah (DBD) akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti.
 
Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Mukomuko Ruli Herlindo di Mukomuko, Kamis, mengatakan upaya dari dinas tersebut guna mensukseskan gerakan satu rumah satu kader jumantik.
 
"Sekarang kita sedang membuat draf SK, kita upayakan pembentukan kader jumantik di setiap rumah di mulai dari seluruh kecamatan di daerah ini, kemudian dari kecamatan menugaskan ke desa," ujarnya.
 
Ia mengatakan saat ini kader jumantik di setiap rumah di daerah ini belum terbentuk, nanti pembentukannya di tingkat kabupaten diprakarsai oleh Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah Kabupaten Mukomuko.
 
Ia menambahkan setelah pembentukan kader jumantik di setiap rumah di tingkat kabupaten terbentuk, selanjutnya pembentukan kader jumantik setiap rumah di tingkat rukun warga.
 
"Nanti ada sosialisasi kepada kader jumantik sebagai penanggung jawab di setiap rumah dan Dinas Kesehatan sebagai leading sektor yang memberikan sosialisasi kepada kader," ujarnya.
 
Ia mengatakan nanti ada bantuan serbuk abate dari dinas ke setiap rumah terutama yang ditemukan ada jentik nyamuk di rumahnya.
 
Selain itu, disiapkan formulir harian dan per pekan untuk setiap rumah untuk pemantauan jentik nyamuk di rumahnya.
 
Ia mengatakan instansinya sebelumnya mengirim surat ke seluruh camat lalu surat diteruskan ke seluruh kepala desa untuk kewaspadaan peningkatan kasus DBD di wilayahnya masing-masing.
 
Ia menambahkan, kewaspadaan yang harus dilakukan oleh warga meliputi gerakan 3M Plus, yakni menguras wadah air seperti bak mandi, tempayan, ember, vas bunga, dan tempat penampungan air lainnya, menutup dan mengubur benda-benda yang digunakan lagi.
 
Kemudian, ia juga mengajak semua warga di wilayah ini untuk menggiatkan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di wilayahnya guna mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti.
 
Sementara itu, Kasus DBD selama bulan Januari tahun ini sudah sebanyak 40 kasus, dan yang paling banyak di Kecamatan Kota Mukomuko.*

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024