Mukomuko (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu memperpanjang masa pembelajaran melalui media daring bagi siswa SD dan SMP di lokasi tempat terjadinya konflik manusia dengan harimau demi menjaga keamanan dan keselamatan anak-anak.
Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Disdikbud Mukomuko Ramon Hoski di Mukomuko, Kamis, menyebutkan, ada tiga sekolah di lokasi tempat terjadinya konflik dengan harimau yakni SDN 03 Teras Terunjam, SDN 05 Teras Terunjam, dan SMPN 08 Mukomuko.
"Hasil koordinasi dengan forum Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MMKS) Rabu malam (8/1) tadi ada juga kejadian sapi dimangsa harimau, jadi pembelajaran daring diperpanjang," katanya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko memberlakukan pembelajaran melalui media daring demi membatasi kegiatan anak-anak di luar rumah setelah peristiwa kematian seorang warga Desa Tunggal Jaya yang diduga dimangsa harimau.
Kemudian, satu ekor sapi milik Deden Nurjamil, warga Desa Mekar Jaya, Kecamatan Teras Terunjam yang berbatasan dengan Desa Tunggal Jaya juga ditemukan mati akibat dimangsa harimau.
Pihaknya setiap hari berkoordinasi dengan forum MKKS dan kades untuk memastikan kondisi wilayah tersebut aman agar siswa bisa kembali belajar di sekolah masing-masing.
"Sudah biasa pembelajaran melalui media daring, dan dalam hal ini yang paling utama itu keamanan anak-anak," ujarnya.
Selanjutnya, ia mengatakan pihaknya masih menunggu pernyataan terkait wilayah itu aman dari kades setempat, setelah itu baru memberlakukan pembelajaran di sekolah seperti biasa.
Selain itu, pihak kepsek juga rutin berkoordinasi dengan kades terkait situasi wilayah, dan kades memberikan pernyataan soal situasi wilayahnya setelah berkoordinasi dengan BKSDA.
Sementara itu BKSDA Bengkulu menambah satu perangkap untuk menangkap harimau di wilayah Desa Mekar Jaya, Kecamatan Teras Terunjam.
BKSDA memasang perangkap di wilayah itu setelah satu ekor sapi milik warga ditemukan mati akibat dimangsa harimau.