Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA menyelenggarakan pameran foto bertajuk “Pers, Demokrasi, dan Pembangunan” yang menggambarkan dunia pers di Indonesia sejak zaman revolusi hingga saat ini sebagai perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2024.
Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Akhmad Munir mengatakan pameran foto memang dirancang untuk dibuka di Gedung ANTARA, Pasar Baru, Jakarta, karena menjadi bangunan penuh sejarah yang dinamakan ANTARA Heritage Center, sebuah bangunan yang berdiri sejak 1925.
“ANTARA mendapat kesempatan untuk merenovasi dan revitalisasi untuk menjadi kantor pusat ANTARA. Kami berharap akan jadi sebuah revitalisasi semangat perjuangan. ANTARA sebagai media milik negara yang dapat memenuhi kepentingan bangsa dan negara,” kata Munir dalam sambutannya pada pembukaan pameran, Jumat.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PWI Henry CH Bangun memberikan apresiasi dan berterima kasih kepada ANTARA yang telah membuat pameran foto yang semakin membuktikan begitu besarnya peran Pers bagi perjuangan Indonesia.
“Momen-momen PEMILU yang diabadikan dalam foto-foto di pameran ini semakin meyakinkan bahwa Indonesia layak menjadi negara demokrasi terbesar keempat di dunia,” ujar Henry.
Sementara itu, Kurator Seni Perum LKBN ANTARA Ismar Patrizki mengatakan pameran itu menampilkan tiga aspek, yaitu pers, demokrasi dan pembangunan. Artinya, pers berperan besar dalam mengawal demokrasi dan pembangunan di negeri ini, dengan segala dinamikanya.
“Paling tidak (pameran ini) bisa memberi sudut pandang yang lebih luas tentang peran Pers di Indonesia,” kata Ismar.
Acara pembukaan pameran berlangsung meriah dengan sajian seni tari dari maestro tari Indonesia Didik Nini Thowok yang mempersembahkan tarian berjudul “Dwimuka Jawa-Bali Dance”, sebuah tarian kolaborasi Jawa-Bali yang menggambarkan dua karakter yang berbeda. Selain itu, ada pula tari anak-anak berjudul “Tari Jaimasan” yang juga merupakan karya maestro tari yang akrab disapa dengan eyang Didik itu.
“Pers, Demokrasi, dan Pembangunan” menjadi pameran foto perdana setelah Gedung Graha Bhakti Antara selesai direnovasi, dan bertransformasi menjadi Kompleks ANTARA Heritage Center, yaitu kantor pusat Perum LKBN ANTARA yang menempati beberapa gedung cagar budaya di Jalan ANTARA Nomor 53-61.
Selain di Kompleks ANTARA Heritage Center, pameran yang menampilkan 56 foto karya pewarta foto ANTARA, serta arsip foto IPPHOS, ANRI, Perpusnas, dan KITLV Leiden Belanda itu juga dapat dinikmati di Candi Bentar Hall, Putri Duyung Ancol, Jakarta sampai dengan 16 Maret 2024.
Pembukaan pameran foto “Pers, Demokrasi, dan Pembangunan” dihadiri oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Ketua Dewan Pengawas Perum LKBN ANTARA Kemal Gani dan jajaran Dewan Pengawas, Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Akhmad Munir, beserta Jajaran Direksi lainnya, Asisten Deputi Bidang Jasa Telekomunikasi Kementerian BUMN YB Priyatmo Hadi, Direktur Utama LPP RRI I Hendrasmo, dan juga Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Joanes Joko.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Akhmad Munir mengatakan pameran foto memang dirancang untuk dibuka di Gedung ANTARA, Pasar Baru, Jakarta, karena menjadi bangunan penuh sejarah yang dinamakan ANTARA Heritage Center, sebuah bangunan yang berdiri sejak 1925.
“ANTARA mendapat kesempatan untuk merenovasi dan revitalisasi untuk menjadi kantor pusat ANTARA. Kami berharap akan jadi sebuah revitalisasi semangat perjuangan. ANTARA sebagai media milik negara yang dapat memenuhi kepentingan bangsa dan negara,” kata Munir dalam sambutannya pada pembukaan pameran, Jumat.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PWI Henry CH Bangun memberikan apresiasi dan berterima kasih kepada ANTARA yang telah membuat pameran foto yang semakin membuktikan begitu besarnya peran Pers bagi perjuangan Indonesia.
“Momen-momen PEMILU yang diabadikan dalam foto-foto di pameran ini semakin meyakinkan bahwa Indonesia layak menjadi negara demokrasi terbesar keempat di dunia,” ujar Henry.
Sementara itu, Kurator Seni Perum LKBN ANTARA Ismar Patrizki mengatakan pameran itu menampilkan tiga aspek, yaitu pers, demokrasi dan pembangunan. Artinya, pers berperan besar dalam mengawal demokrasi dan pembangunan di negeri ini, dengan segala dinamikanya.
“Paling tidak (pameran ini) bisa memberi sudut pandang yang lebih luas tentang peran Pers di Indonesia,” kata Ismar.
Acara pembukaan pameran berlangsung meriah dengan sajian seni tari dari maestro tari Indonesia Didik Nini Thowok yang mempersembahkan tarian berjudul “Dwimuka Jawa-Bali Dance”, sebuah tarian kolaborasi Jawa-Bali yang menggambarkan dua karakter yang berbeda. Selain itu, ada pula tari anak-anak berjudul “Tari Jaimasan” yang juga merupakan karya maestro tari yang akrab disapa dengan eyang Didik itu.
“Pers, Demokrasi, dan Pembangunan” menjadi pameran foto perdana setelah Gedung Graha Bhakti Antara selesai direnovasi, dan bertransformasi menjadi Kompleks ANTARA Heritage Center, yaitu kantor pusat Perum LKBN ANTARA yang menempati beberapa gedung cagar budaya di Jalan ANTARA Nomor 53-61.
Selain di Kompleks ANTARA Heritage Center, pameran yang menampilkan 56 foto karya pewarta foto ANTARA, serta arsip foto IPPHOS, ANRI, Perpusnas, dan KITLV Leiden Belanda itu juga dapat dinikmati di Candi Bentar Hall, Putri Duyung Ancol, Jakarta sampai dengan 16 Maret 2024.
Pembukaan pameran foto “Pers, Demokrasi, dan Pembangunan” dihadiri oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Ketua Dewan Pengawas Perum LKBN ANTARA Kemal Gani dan jajaran Dewan Pengawas, Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Akhmad Munir, beserta Jajaran Direksi lainnya, Asisten Deputi Bidang Jasa Telekomunikasi Kementerian BUMN YB Priyatmo Hadi, Direktur Utama LPP RRI I Hendrasmo, dan juga Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Joanes Joko.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024