Beberapa ekor Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) liar masuk dan merusak perkebunan sawit milik warga di Desa Tanah Tumbuh, Desa Muara Danau, dan Kelurahan Lubuk Kambing, Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbar), Jambi.
"Banyak kebun warga yang rusak serta umbut sawit mudanya dimakan kawanan gajah liar itu dan kini warga sudah merasa resah serta mengalami kerugian akibat ulah satwa berbadan besar itu," kata Edo (32) warga setempat, Selasa.
Warga berharap ada upaya dari pihak terkiat seperti BKSDA ( Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Jambi untuk mengusir kawanan gajah liar agar kembali masuk ke dalam habitatnya, sehingga tidak lagi masuk dan merusak kebun sawit warga.
Buntut dari aksi kawanan gajah liar itu, warga mendatangi kantor BKSDA setempat dan melaporkan kasus tersebut. Namun sampai saat ini belum ada respon sehingga pada Senin kemarin (26/2) sejumlah warga melakukan penyerangan dan merusak kantor BKSDA dan LSM Frankfurt Zoological Society (FZS) di Tanjabbar.
Aksi warga karena kebun milik masyarakat banyak yang rusak sehingga masyarakat melakukan aksi spontanitas dengan merusak kantor BKSDA dan satu mobil dan sepeda motor milik Dinas Kehutanan setempat.
Atas kasus perusakan tersebut, Kepolisian Resort (Polres) Tanjabbar memeriksa sejumlah. Kapolres Tanjabbar AKBP Agung Basuki membenarkan dugaan penyerangan oleh masyarakat ke kantor BSKDA di Kecamatan Renah Mendalu, Tanjabbar, tersebut.
Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun Tim Polsek Merlung dan Tim Polres Tanjabbar yang berada di lokasi saat ini, gajah yang masuk ke perkebunan warga merupakan kawanan gajah liar.
Penyerangan warga terhadap kantor BKSDA dan LSM itu diduga karena lambatnya atau kurang responnya penanganan mengenai gajah liar oleh kedua institusi itu, sehingga masyarakat melakukan aksi spontanitas dengan merusak kantor dan kendaraan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
"Banyak kebun warga yang rusak serta umbut sawit mudanya dimakan kawanan gajah liar itu dan kini warga sudah merasa resah serta mengalami kerugian akibat ulah satwa berbadan besar itu," kata Edo (32) warga setempat, Selasa.
Warga berharap ada upaya dari pihak terkiat seperti BKSDA ( Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Jambi untuk mengusir kawanan gajah liar agar kembali masuk ke dalam habitatnya, sehingga tidak lagi masuk dan merusak kebun sawit warga.
Buntut dari aksi kawanan gajah liar itu, warga mendatangi kantor BKSDA setempat dan melaporkan kasus tersebut. Namun sampai saat ini belum ada respon sehingga pada Senin kemarin (26/2) sejumlah warga melakukan penyerangan dan merusak kantor BKSDA dan LSM Frankfurt Zoological Society (FZS) di Tanjabbar.
Aksi warga karena kebun milik masyarakat banyak yang rusak sehingga masyarakat melakukan aksi spontanitas dengan merusak kantor BKSDA dan satu mobil dan sepeda motor milik Dinas Kehutanan setempat.
Atas kasus perusakan tersebut, Kepolisian Resort (Polres) Tanjabbar memeriksa sejumlah. Kapolres Tanjabbar AKBP Agung Basuki membenarkan dugaan penyerangan oleh masyarakat ke kantor BSKDA di Kecamatan Renah Mendalu, Tanjabbar, tersebut.
Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun Tim Polsek Merlung dan Tim Polres Tanjabbar yang berada di lokasi saat ini, gajah yang masuk ke perkebunan warga merupakan kawanan gajah liar.
Penyerangan warga terhadap kantor BKSDA dan LSM itu diduga karena lambatnya atau kurang responnya penanganan mengenai gajah liar oleh kedua institusi itu, sehingga masyarakat melakukan aksi spontanitas dengan merusak kantor dan kendaraan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024