Bengkulu (Antara) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bengkulu menentang rencana salah satu pasang calon gubernur dan calon wakil gubernur yang berjanji memenuhi kebutuhan energi listrik derah itu dengan batu bara.

Manajer Advokasi Walhi Bengkulu, Sony Taurus di Bengkulu, Kamis mengatakan rencana tersebut perlu dikaji ulang dengan mempertimbangkan asas keberlanjutan dan kelestarian lingkungan.

"Masyarakat internasional sudah berlomba-lomba beralih ke energi terbarukan dan cenderung meninggalkan batu bara dan minyak," katanya,

Menurut dia, bila Bengkulu dan daerah lain di Indonesia masih bergantung pada energi fosil dampaknya sangat negatif baik bagi manusia maupun lingkungan hidup.

Selain bersifat terbatas, proses produksi batu bara menjadi energi listrik akan meningkatkan emisi gas rumah kaca dan meningkatkan potensi bencana ekologis.

"Batu bara akan habis, jadi kalau mengandalkan hasil tambang ini sebagai solusi untuk energi listrik sangat tidak visioner," ucapnya.

Sony mengatakan bahwa energi terbarukan menjadi salah satu strategi pemerintah untuk menekan emisi gas rumah kaca. Apalagi potensi energi terbarukan seperti tenaga angin, air, gelombang, panas hingga biomassa sangat besar di daerah ini.

Pengembangan energi terbarukan tersebut juga ramah lingkungan, menekan emisi dan berbiaya lebih murah sebab sifatnya jangka panjang.

"Pembukaan hutan dan lahan untuk mengambil batubara tidak terjadi lagi sehingga degradasi lahan dapat dihindari sekaligus mencegah bencana ekologis," katanya menerangkan.

Sebelumnya salah satu pasangan calon gubernur Bengkulu menyampaikan solusi pemenuhan pasokan listrik yakni dari tambang batubara.

Menurut calon gubernur tersebut, pembangunan pembangkit listrik tenaga uap merupakan solusi mengatasi krisis listrik Bengkulu yang terjadi akibat debit air untuk memutar turbin pembangkit listrik tenaga air (PLTA) semakin kecil.

Sony mengatakan tentang debit air untuk memutar turbin PLTA semakin menyusut, solusinya adalah melestarikan kawasan hutan di sekitar pembangkit tersebut.***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015