Bengkulu (Antara) - Ekowisata di Taman Wisata Alam Seblat Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu menawarkan sensasi berinteraksi dengan satwa langka gajah Sumatera (Elaphas maximus Sumatrae) di Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat.

Rosalina, salah seorang wisatawan domestik mengatakan interaksi pertamanya dengan satwa khas Sumatera itu menjadi pengalaman yang berkesan, sebab sulit ditemukan di tempat wisata lain.

"Bertemu gajah di habitatnya yang masih alami dan memandikan gajah di sungai yang masih jernih adalah pengalaman unik," katanya di Taman Wisata Alam (TWA) Seblat, Sabtu.

Ia mengatakan ekowisata di TWA Seblat memiliki potensi besar bila dikembangkan menjadi salah satu tujuan wisata alam Bengkulu.

Apalagi untuk menjangkau lokasi tersebut tidak terlalu sulit. Bahkan wisata dua hari satu malam bisa dinikmati dengan beragam aktivitas, antara lain memberi makan dan memandikan gajah.

Anggota Forum Ekowisata Sukabaru, Anang Widyatmoko mengatakan, masyarakat yang tinggal di sekitar TWA Seblat sudah menyediakan paket wisata dan pemandu wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam Seblat.

"Kami menyediakan paket dengan konsep wisata dan konservasi," kata Anang.

Khusus untuk kegiatan wisata, mereka menawarkan aktivitas susur sungai, spot pengamatan burung, memancing ikan sungai dan menikmati keindahan dua air terjun di kawasan itu.

Setelah menikmati interaksi dengan gajah dan sensasi alam yang masih asri, pengunjung juga diwajibkan menanam pohon untuk penghijauan kawasan tersebut.

Koordinator Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat, Jirun Laelani mengatakan saat ini terdapat belasan gajah Sumatera yang dibina di PLG Seblat.

Selain untuk kepentingan patroli mengamankan kawasan tersebut dari perambahan dan perburuan satwa liar, keberadaan gajah tersebut juga untuk mendukung ekowisata.

"Untuk wisatawan domestik dikenakan retribusi Rp2.500 per orang, kecuali penelitian, pelatihan dan kepentingan lain," katanya. ***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015