Bengkulu (Antara) - Yayasan Ulayat Bengkulu menyiapkan paket
ekowisata di kawasan hutan Seblat, Bengkulu Utara, yang bertujuan
melestarikan kawasan hutan itu sekaligus meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
"Kami memetakan potensi wisata untuk ditawarkan menjadi paket
ekowisata hutan Seblat," kata Fasilitator Program Pengelolaan Hutan
Berbasis Masyarakat Yayasan Ulayat Bengkulu Rahmat Hidayat, Kamis.
Ia mengatakan program itu digelar bekerja sama dengan Forum
Ekowisata Seblat Desa Sukabaru, Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten
Bengkulu Utara.
Ada sebanyak 29 orang anggota forum yang terdiri dari pemuda desa, pemerintahan desa hingga kelompok swadaya masyarakat.
"Anggota forum ini dilibatkan mulai dari identifikasi potensi
wisata, penyusunan paket wisata hingga menjadi pemandu," ucapnya.
Hasil identifikasi potensi wisata di kawasan hutan yang menjadi
habitat gajah Sumatra (Elephas maximus Sumatrae) itu, ada beberapa
ekowisata yang dapat dijual.
Susur Sungai Seblat, menurutnya, menjadi salah satu kegiatan
menarik sebab wisatawan dapat melihat ekosistem sungai yang masih
relatif baik.
"Perjalanan dua jam menggunakan perahu untuk mencapai air terjun Airtembulun," katanya.
Selain susur sungai, jelajah hutan juga menjadi salah satu potensi
ekowisata yang ditawarkan, sebab kawasan itu masih menjadi "rumah" bagi
satwa langka Harimau Sumatra dan Gajah Sumatra.
Hidayat menambahkan bahwa spot pengamatan burung ada empat yang sudah teridentifikasi oleh tim.
"Ada beberapa spesies burung langka yang masih hidup di hutan itu yakni burung kuaw dan burung rangkong," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa program tersebut didukung dana hibah bantuan
Amerika Serikat untuk pelestarian hutan Sumatra lewat program "Tropical
Forest Conservation Action-Sumatra" (TFCA-Sumatera).
Koordinator Komunitas Peduli Gajah atau "Elephant Care Community"
Seblat, Anang Widyatmoko yang masuk dalam Forum Ekowisata itu
menambahkan bahwa saat ini ada empat rumah warga Desa Sukabaru yang siap
dijadikan rumah tinggal sementara atau "home stay" bagi calon
wisatawan.
"Masyarakat sangat mendukung kegiatan ini, selain meningkatkan
ekonomi warga, sekaligus pelestarian kawasan hutan yang tersisa,"
katanya.
Ia mengatakan, kelompok masyarakat yang dilibatkan untuk program
tersebut khususnya warga Desa Sukabaru dimana desa tersebut berbatasan
langsung dengan habitat gajah Sumatra di Taman Wisata Aalam (WA) Seblat.
Di dalam TWA Seblat terdapat Pusat Latihan Gajah (PLG) yang berada
di bawah pengelolaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu. (Antara)
Ulayat siapkan paket ekowisata hutan Seblat
Kamis, 10 April 2014 17:37 WIB 2564