Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu berupaya mempertahankan populasi penyu langka dari ancaman pencuri di habitat penyu di Desa Retakilir, Kecamatan Pondoksuguh, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.
"Kami mendapat laporan dari lapangan bahwa akhir-akhir ini tingkat pencurian telur penyu di habitat hewan langka dilindungi itu makin meningkat," kata Kabid Tata Usaha BKSDA Bengkulu Supartono, Kamis.
Ia mengatakan, untuk mengamankan tingkat pencurian telur penyu itu, pihaknya akan menambah petugas khusus di kawasan tersebut karena selama ini pencuri mengintai petugas lengah.
Berdasarkan laporan dari lapangan, setiap minggu ada ratusan butir telur penyu hilang padahal lokasi itu menjadi tempat khusus para penyu untuk bertelur.
Lokasi itu merupakan kawasan hutan konservasi laut yang langsung ke pantai barat dan sejak dulu menjadi salah satu lokasi penyu bertelur.
Bedanya, kalau sebelumnya telur penyu tersebut diambil warga untuk dijual ke pasar, namun setelah lokasi itu ditetapkan Bupati Mukomuko Ichwan Yunus sebagai habitat penyu, maka pencurian akan telur penyu tersebut terhenti.
Penyu langka yang sudah ditangkarkan di lokasi itu saat ini sudah ada lima jenis yakni penyu belimbing, hijau, ceper, hilem dan penyu sisik.
Seorang anggota kelompok penyelamat penyu Lestrasi Agro Wisata Bumi perkemahan Danau Dengut, Dani mengatakan, pencurian telur penyu itu diduga kuat dilakukan warga setempat.
Ada petugas menemukan telur penyu itu dijual di pasar tradisional setempat, sedangkan peminatnya cukup banyak tidak hanya warga lokal, tapi banyak juga permintaan dari luar Bengkulu.
Pada penangkaran penyu di Desa Retakilir itu hingga saat ini berhasil menetaskan ratusan butir telur penyu antara lain penyu jenis sisik yang sangat langka.
Anak penyu itu sudah dilepas di danau Dengut setempat, sedangkan jenis penyu yang sudah dikembangbiakan di lokasi itu sampai sekarang ada lima jenis seluruhnya penyu langka.
Setiap ekor penyu tersebut bertelur rata-rata 90 butir, hewan langka itu rutin mendarat dari laut untuk bertelur di lokasi itu sejak dulu.
Ia mengatakan, sekitar pertengahan tahun 2007 pernah mendarat dan bertelur penyu jenis belimbing yang cukup besar(raksasa) lokasi penyu itu bertelur sekitar 20 meter dari garis pantai dan berada dalam kawasan hutan konservasi laut setempat yang jumlahnya mencapai ratusan butir.
Penyu raksasa itu di bagian tubuhnya bertuliskan asal negara Thailand, ,awalnya ditemukan salah seorang warga yang sudah ditunjuk mengawasi penyu lokal yang acap kali bertelur di sekitar itu.
Kedatangan penyu asing itu diketahui sore hari, namun begitu sampai di daratan masih mencari-cari lokasi untuk bertelur, melalui pengintai jarak jauh hewan langka itu baru bertelur pada malam hari di satu tempat tersembunyi.
Di lokasi itu langsung diamankan dari gangguan binatang buas dan manusia tak bertanggungjawab yang berada dalam kawasan 100 hektare.(Z005)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Kami mendapat laporan dari lapangan bahwa akhir-akhir ini tingkat pencurian telur penyu di habitat hewan langka dilindungi itu makin meningkat," kata Kabid Tata Usaha BKSDA Bengkulu Supartono, Kamis.
Ia mengatakan, untuk mengamankan tingkat pencurian telur penyu itu, pihaknya akan menambah petugas khusus di kawasan tersebut karena selama ini pencuri mengintai petugas lengah.
Berdasarkan laporan dari lapangan, setiap minggu ada ratusan butir telur penyu hilang padahal lokasi itu menjadi tempat khusus para penyu untuk bertelur.
Lokasi itu merupakan kawasan hutan konservasi laut yang langsung ke pantai barat dan sejak dulu menjadi salah satu lokasi penyu bertelur.
Bedanya, kalau sebelumnya telur penyu tersebut diambil warga untuk dijual ke pasar, namun setelah lokasi itu ditetapkan Bupati Mukomuko Ichwan Yunus sebagai habitat penyu, maka pencurian akan telur penyu tersebut terhenti.
Penyu langka yang sudah ditangkarkan di lokasi itu saat ini sudah ada lima jenis yakni penyu belimbing, hijau, ceper, hilem dan penyu sisik.
Seorang anggota kelompok penyelamat penyu Lestrasi Agro Wisata Bumi perkemahan Danau Dengut, Dani mengatakan, pencurian telur penyu itu diduga kuat dilakukan warga setempat.
Ada petugas menemukan telur penyu itu dijual di pasar tradisional setempat, sedangkan peminatnya cukup banyak tidak hanya warga lokal, tapi banyak juga permintaan dari luar Bengkulu.
Pada penangkaran penyu di Desa Retakilir itu hingga saat ini berhasil menetaskan ratusan butir telur penyu antara lain penyu jenis sisik yang sangat langka.
Anak penyu itu sudah dilepas di danau Dengut setempat, sedangkan jenis penyu yang sudah dikembangbiakan di lokasi itu sampai sekarang ada lima jenis seluruhnya penyu langka.
Setiap ekor penyu tersebut bertelur rata-rata 90 butir, hewan langka itu rutin mendarat dari laut untuk bertelur di lokasi itu sejak dulu.
Ia mengatakan, sekitar pertengahan tahun 2007 pernah mendarat dan bertelur penyu jenis belimbing yang cukup besar(raksasa) lokasi penyu itu bertelur sekitar 20 meter dari garis pantai dan berada dalam kawasan hutan konservasi laut setempat yang jumlahnya mencapai ratusan butir.
Penyu raksasa itu di bagian tubuhnya bertuliskan asal negara Thailand, ,awalnya ditemukan salah seorang warga yang sudah ditunjuk mengawasi penyu lokal yang acap kali bertelur di sekitar itu.
Kedatangan penyu asing itu diketahui sore hari, namun begitu sampai di daratan masih mencari-cari lokasi untuk bertelur, melalui pengintai jarak jauh hewan langka itu baru bertelur pada malam hari di satu tempat tersembunyi.
Di lokasi itu langsung diamankan dari gangguan binatang buas dan manusia tak bertanggungjawab yang berada dalam kawasan 100 hektare.(Z005)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012