Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah ini sejak bulan Januari hingga Februari 2024 tercatat mencapai 100 kasus.
 
Kabid Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Hamdan di Mukomuko, Senin, mengatakan jumlah kasus DBD pada periode bulan Januari hingga Februari 2024 meningkat drastis dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang hanya satu kasus.
 
"Pada bulan Januari 2023 tidak ada kasus DBD, dan bulan Februari ada satu kasus DBD, dan selama tahun 2023 sebanyak 126 kasus," katanya.
 
Ia menyebutkan, kasus DBD tahun 2023 muncul pada pertengahan tahun 2023, bahkan ada satu keluarga yang berjumlah empat orang pada waktu itu yang meninggal dunia.
 
Sedangkan kasus DBD di daerah ini pada awal tahun 2024 cukup tinggi karena cuaca yang tidak menentu. Setelah hujan turun secara terus menerus hingga menyebabkan banjir, lalu cuaca panas.
 
Dari sebanyak 100 kasus DBD selama dua bulan terakhir, dua penderita DBD di antaranya meninggal dunia, yakni Karmilah (51) warga Kecamatan Selagan Raya dan bayi berusia 11 bulan bernama Kaisan Gilbi Giffani, warga Wonosobo.
 
Sebelum dua penderita DBD itu meninggal dunia, kata dia, mereka terlebih dahulu mendapatkan perawatan di RSUD Mukomuko.
 
"Bayi bernama Kaisan Gilbi awalnya dirawat di RSUD Mukomuko, kemudian bayi ini dirujuk di rumah sakit di Padang, Sumatera Barat, dan penderita ini meninggal dunia di Padang," ujarnya.
 
Sedangkan Karmilah, katanya, sebelumnya dirawat di RSUD Mukomuko, setelah kondisi yang bersangkutan mulai pulih yang bersangkutan pulang dan setelah itu meninggal dunia.
 
Adapun upaya Dinas Kesehatan dalam menangani kasus DBD, kata dia, dengan Penyelidikan Epidemiologi (PE) di lokasi rumah warga yang dinyatakan positif DBD.
 
Selain itu, petugas kesehatan dari puskesmas juga membagikan larvasida kepada warga sebagai upaya memberantas nyamuk penyebab DBD.
 
"Pemberian larvasida dilaksanakan oleh puskesmas untuk membunuh jentik nyamuk penular DBD di rumah-rumah," ujarnya.
 
Kemudian petugas juga melakukan survei demam secara massal untuk mendeteksi dini penderita penyakit DBD di daerah itu agar bisa dilakukan penanganan segera.*

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024