Bengkulu (Antara) - Puluhan siswa taman kanak-kanak (TK) Pertiwi I Kota Bengkulu melepas tukik atau anak penyu di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Pantai Panjang-Pulau Baai, dalam rangkaian Hari Konservasi 2015.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Anggoro Dwi Sujiarto di sela pelepasan tukik di Pantai Panjang, Jumat, mengatakan pelepasan penyu oleh anak-anak tersebut merupakan bagian dari pendidikan konservasi sejak dini.

"Pendidikan konservasi sejak dini sangat penting untuk menciptakan generasi yang pro-lingkungan hidup dan pelestari alam," katanya.

Sebanyak 50 ekor tukik jenis lekang (Lepidochelys olivaceae) dilepas di kawasan konservasi tersebut, sebagai bagian dari pelestarian satwa dilindungi itu.

Anggoro mengatakan tukik yang dilepas di Pantai Panjang tersebut merupakan hasil penangkapan semi alami di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Way Hawang, Kabupaten Kaur.

"Kami berharap dengan konservasi penyu ini maka pelestarian penyu di seluruh pesisir Bengkulu semakin meningkat," katanya.

Doni, salah seorang anak TK yang melepas tukik didampingi kedua orangtuanya mengatakan sangat senang dan baru pertama kali melihat tukik.

"Sangat senang melihat penyu, lucu dan jalannya pelan," kata Doni.

Anggoro menambahkan bahwa selain jenis lekang ada lima jenis penyu lainnya yang masih bertelur di pantai Bengkulu yakni penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata).

Berikutnya, penyu tempayan (Caretta caretta), penyu pipih (Natator depressus) dan penyu belimbing (Dermochelys coriaceae).

"Dari enam jenis penyu itu, yang paling banyak adalah jenis lekang," katanya.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015