Seorang ibu di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, ditandu sejauh 13 kilometer oleh sejumlah warga ke Rumah Sakit bersalin.

Di unggah salah satu akun media sosial @Heraloeb** di X (Twitter), memperlihatkan video warga sedang menggotong tandu yang berisi ibu hamil, Jumat (22/3).

“Potret Kesenjangan Pembangunan,” tulis @Heraloeb**.

Pada video unggahannya, terlihat sosok tokoh pemuda Ahmad Faizal yang mengkonfimasi peristiwa tersebut.

“Warga berangkat sekitar setengah lima sore untuk menuju titik yang memiliki fasilitas kendaraan roda empat dan sampai sekitar setengah delapan malam,” kata dia dalam video tersebut.
 
Seorang ibu hamil di Mamasa, Sulawesi Barat, ditandu menuju fasilitas kesehatan karena akses jalan yang sulit untuk kendaraan roda empat. (Istimewa)


Ia juga mengungkapkan, ini bukan kali pertama bagi masyarakat untuk menandu warga. Kondisi yang menjadi tontonan memilukan itu sudah sering terjadi akibat buruknya akses jalan yang sulit dilalui kendaraan roda empat.

Baca juga: Dokter bolehkan ibu hamil berpuasa namun dengan sejumlah syarat
Baca juga: Dokter: hipertensi pemicu kematian ibu hamil tertinggi

Padahal kata Ahmad, jalan tersebut merupakan akses satu-satunya bagi ratusan ribu warga yang berada di beberapa desa di wilayah tersebut.

Dengan demikian, ia mengharapkan pemerintah daerah akan mengambil tindakan yang serius untuk membantu mengurangi kesulitan yang dialami penduduk akibat akses jalan yang buruk.
Warga menandu ibu hamil di Mamasa, Sulawesi Barat, ditandu menuju fasilitas kesehatan karena akses jalan yang sulit untuk kendaraan roda empat. (Istimewa)


Kejadian dramatis ini mendapat perhatian dari pengguna media sosial lainnya. Ragam kritik kinerja pemerintah atas kurangnya perhatian terhadap infrastruktur jalan yang sangat penting bagi masyarakat.

“Menuju indonesia emas?,” ucap @arofonsh** merujuk pada visi Indonesia Emas 2045.

Berbagai komentar lainnya juga memenuhi unggahan tersebut agar kejadian ini menjadi pendorong bagi pemerintah untuk segera memberikan tindakan lebih lanjut.

Baca juga: Polisi ungkap pemerasan modus telepon seks
Baca juga: Kasus "Video Call Sex", oknum wali nagari diberhentikan

“Mhn pemerintah pusat dan daerah dpt perhatian utk mau membangun infrastruktur di daerah utk rakyat terpencil, bukan jln tol melulu di kota besar,” tulis @johngunto**.

Warganet lain yang juga mengharapkan hal serupa, “Pembangunan mesti Prioritas,” ucap @igiT_04**.

Salah satu komentar warganet X juga mengatakan, pemerataan sudah sering terjadi di daerah yang sudah memiliki jalanan yang layak. Contohnya seperti peningkatan kapasitas jalan padahal masih banyak pemukiman yang masih terisolir.

Insiden ini membuat netizen berharap agar pemerintah lebih memperhatikan daerah-daerah yang masih dirasa kurang mendapatkan fokus.
 

Belajar harmoni dalam keberagaman dari Desa Rama Agung Bengkulu Utara

 

Pewarta: Vonza Nabilla Suryawan

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024