Kementerian Pendidikan Palestina, Selasa, mengatakan sedikitnya 5.881 pelajar Palestina tewas dan 9.899 lainnya terluka sejak Israel melancarkan serangan brutal ke Jalur Gaza dan Tepi Barat pada 7 Oktober 2023.
Kementerian Pendidikan Palestina dalam pernyataannya menyebutkan jumlah siswa yang tewas di Jalur Gaza sejak awal agresi Israel itu mencapai lebih dari 5.826 orang, dan yang terluka mencapai 9.570 orang.
Sementara itu, di Tepi Barat, sebanyak 55 pelajar tewas dan 329 lainnya luka-luka serta 103 orang ditangkap.
Pernyataan Kementerian Pendidikan Palestina tersebut lebih lanjut mengindikasikan bahwa agresi militer Israel itu pun menewaskan 264 guru dan administrator sekolah, dan melukai 960 orang lainnya di Jalur Gaza.
Adapun jumlah korban terluka kalangan guru dan administrator sekolah di Tepi Barat tercatat enam orang, dan lebih dari 73 orang lainnya ditahan.
Sebanyak 286 sekolah negeri dan 65 sekolah yang berafiliasi dengan Badan Sosial dan Pekerja PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Jalur Gaza dibom dan dirusak. Dari jumlah itu, 111 unit di antaranya rusak parah dan 40 hancur total.
Tak hanya itu. Sebanyak 57 sekolah di Tepi Barat juga diserang dan dirusak, sedangkan 133 sekolah negeri dijadikan pusat pengungsian di Jalur Gaza.
Kementerian tersebut juga menyebutkan sebanyak 620.000 siswa di Jalur Gaza masih dilarang bersekolah sejak awal agresi, dan mayoritas siswa itu menderita trauma psikologis dan menghadapi kondisi kesehatan yang sulit.
Sumber: WAFA
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Kementerian Pendidikan Palestina dalam pernyataannya menyebutkan jumlah siswa yang tewas di Jalur Gaza sejak awal agresi Israel itu mencapai lebih dari 5.826 orang, dan yang terluka mencapai 9.570 orang.
Sementara itu, di Tepi Barat, sebanyak 55 pelajar tewas dan 329 lainnya luka-luka serta 103 orang ditangkap.
Pernyataan Kementerian Pendidikan Palestina tersebut lebih lanjut mengindikasikan bahwa agresi militer Israel itu pun menewaskan 264 guru dan administrator sekolah, dan melukai 960 orang lainnya di Jalur Gaza.
Adapun jumlah korban terluka kalangan guru dan administrator sekolah di Tepi Barat tercatat enam orang, dan lebih dari 73 orang lainnya ditahan.
Sebanyak 286 sekolah negeri dan 65 sekolah yang berafiliasi dengan Badan Sosial dan Pekerja PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Jalur Gaza dibom dan dirusak. Dari jumlah itu, 111 unit di antaranya rusak parah dan 40 hancur total.
Tak hanya itu. Sebanyak 57 sekolah di Tepi Barat juga diserang dan dirusak, sedangkan 133 sekolah negeri dijadikan pusat pengungsian di Jalur Gaza.
Kementerian tersebut juga menyebutkan sebanyak 620.000 siswa di Jalur Gaza masih dilarang bersekolah sejak awal agresi, dan mayoritas siswa itu menderita trauma psikologis dan menghadapi kondisi kesehatan yang sulit.
Sumber: WAFA
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024