Rejanglebong (Antara) - Pembelian beras petani oleh Sub Divisi Regional Bulog Curup, Provinsi Bengkulu, hingga pertengahan Oktober 2015 mencapai 1.864 ton dari target 2.500 ton.

"Pembelian beras petani hingga pertengahan Oktober 2015 mencapai 1.864 ton dari target sebanyak 2.500 ton. Kami akan berupaya memenuhi target ini walaupun rasanya sulit, karena saat ini sedang musim kemarau dan banyak petani yang menunda penanaman padi," kata Kepala Seksi Pelayanan Publik Bulog Curup Jajang Nurohman saat dihubungi di Rejanglebong, Minggu.

Target pembelian beras petani oleh pihak Bulog Curup yang membawahi Kabupaten Rejanglebong, Kepahiang dan Lebong pada tahun ini kata dia, mengalami peningkatan dibandingkan 2014 lalu yang hanya berkisar 2.000 ton.

Pembelian beras petani itu sendiri mereka lakukan dari tiga kabupaten di bawah naungan Bulog Curup yang kegunaannya untuk memenuhi kebutuhan penyaluran beras bantuan masyarakat miskin (raskin) juga sebagai stok kebutuhan masyarakat terutama untuk pelaksanaan operasi pasar.

Pembelian beras petani oleh pihak Bulog tersebut kata dia, ditetapkan berdasarkan Inpres No.5/2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras, dibeli sesuai dengan HPP sebesar Rp7.300 per kg.

Di dalam Inpres ini selain mengatur HPP beras dari petani juga menyebutkan pembelian gabah dan beras dalam negeri adalah diantaranya untuk pembelian gabah kering panen (GKP) dalam negeri ditingkatan petani dengan harga Rp7.300 per kg, harga pembelian ditingkatan penggilingan Rp3.750 per kg.

Selanjutnya harga pembelian gabah kering panen (GKP) ditingkat penggilingan dalam negeri sebesar Rp4.600 per kilogram dan harga pembelian di gudang Bulog seharga Rp4.650 per kg.

Sedangkan kualitas beras yang akan dibeli ini tambah dia, juga harus persyaratan seperti kualitas kadar air maksimum 14 persen, butir patah maksimum 20 persen, kadar menir maksimun dua persen dan derajat sosoh minimum 95 persen. ***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015