Bengkulu (Antara) - Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengatakan bahwa potensi ekowisata daerah itu masih minim promosi sehingga tidak optimal untuk menarik wisatawan asing dan nusantara.

"Potensi wisata kita sangat kaya tapi promosi sangat minim, karena itu mendesak untuk ditingkatkan," kata Gubernur Junaidi di Bengkulu, Senin.

Saat memimpin rapat koordinasi evaluasi triwulan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2015, Gubernur mengatakan promosi wisata dapat dilakukan dengan melibatkan penyedia jasa perhotelan.

Potensi ekowisata Bengkulu, menurut Gubernur, mulai dari keaslian hutan hujan tropis dan flora fauna yang ada di dalamnya.

Termasuk potensi wisata bahari yang ada di pulau terluar wilayah ini, seperti Pulau Enggano belum tergarap optimal.

Ekowisata di hutan hujan tropis menawarkan interaksi dengan satwa langka dilindungi seperti gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang ada di Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat, Kabupaten Bengkulu Utara.

"Potensi ekowisata ini bisa dipromosikan di perhotelan sehingga tamu yang menginap bisa mendapat informasi tentang objek wisata Bengkulu," ucapnya.

Demikian juga dengan keunikan flora langka bunga Rafflesia spp dan Amorphophallus spp yang belum lama ini dibahas dalam simposium internasional yang digelar di Bengkulu.

Menurut Gubernur, dinas terkait perlu menindaklanjuti hasil simposium tersebut, terutama bidang pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dari potensi ekowisata bunga langka itu.

"Jangan hanya sebatas simposium tanpa ada kejelasan tindak lanjut," ucapnya.

Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Asril mengatakan peningkatan promosi wisata akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2016.

"Masukan dari Gubernur akan kami jadikan catatan dan diusulkan menjadi program pada tahun anggaran 2016," katanya.***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015