Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Ibu dan anak di Kelurahan Sumber Jaya RT 22 No 141 Kota Bengkulu Hj Mas Intan (50) dan Wege (18) terbunuh, membuat geger masyarakat setempat.
"Tidak ada suara-suara mencurigakan sebelum kematian, hanya selepas magrib ibu Mas menerima tamu, kalo tidak salah tiga orang pria berumur sekitar 35 tahun, tidak tahu hingga jam berapa di sana," kata tetangga korban, Puput, Senin.
Ditemukannya mayat ibu dan anak itu saat warga merasa curiga terhadap warung manisan milik korban tak kunjung dibuka hingga siang, hal tersebut di luar kebiasaan korban.
Merasa ada yang aneh Puput dan beberapa warga lain mengetuk pintu rumah korban, tetapi tidak ada sahutan dari dalam. Karena merasa ada yang tidak beres, Puput melaporkan kepada Ketua RT yang langsung menghubungi polisi.
Ketua RT 22 Syahril mengatakan korban yang berasal dari Musi Rawas Sumatera Selatan tersebut telah tinggal di daerah tersebut sejak 20 tahun lalu. Keduanya hanya tinggal berdua sejak suami korban meninggal dibunuh pada 1997.
"Kejadiannya hampir sama, suaminya dibunuh di rumah mereka yang hingga kini belum diketahui siapa pembunuhanya," katanya menceritakan.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kota Bengkulu AKP Gunar Rahadianto SiK kedua korban dibunuh menggunakan benda tumpul dan senjata tajam.
Keduanya menderita luka tusuk disekujur tubuh. Pada tubuh sang ibu terdapat lima tusukan di bagian depan, dua di bagian belakang dan satu pukulan benda tumpul di kepala. Sementara pada tubuh anaknya terdapat tujuh tusukan dibagian depan.
Menurut Gunar hingga saat ini motif pembunuhan belum diketahui, polisi hingga kini masih mengumpulkan bukti-bukti dan pengembangan kasus. (ANT/291)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2011
"Tidak ada suara-suara mencurigakan sebelum kematian, hanya selepas magrib ibu Mas menerima tamu, kalo tidak salah tiga orang pria berumur sekitar 35 tahun, tidak tahu hingga jam berapa di sana," kata tetangga korban, Puput, Senin.
Ditemukannya mayat ibu dan anak itu saat warga merasa curiga terhadap warung manisan milik korban tak kunjung dibuka hingga siang, hal tersebut di luar kebiasaan korban.
Merasa ada yang aneh Puput dan beberapa warga lain mengetuk pintu rumah korban, tetapi tidak ada sahutan dari dalam. Karena merasa ada yang tidak beres, Puput melaporkan kepada Ketua RT yang langsung menghubungi polisi.
Ketua RT 22 Syahril mengatakan korban yang berasal dari Musi Rawas Sumatera Selatan tersebut telah tinggal di daerah tersebut sejak 20 tahun lalu. Keduanya hanya tinggal berdua sejak suami korban meninggal dibunuh pada 1997.
"Kejadiannya hampir sama, suaminya dibunuh di rumah mereka yang hingga kini belum diketahui siapa pembunuhanya," katanya menceritakan.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kota Bengkulu AKP Gunar Rahadianto SiK kedua korban dibunuh menggunakan benda tumpul dan senjata tajam.
Keduanya menderita luka tusuk disekujur tubuh. Pada tubuh sang ibu terdapat lima tusukan di bagian depan, dua di bagian belakang dan satu pukulan benda tumpul di kepala. Sementara pada tubuh anaknya terdapat tujuh tusukan dibagian depan.
Menurut Gunar hingga saat ini motif pembunuhan belum diketahui, polisi hingga kini masih mengumpulkan bukti-bukti dan pengembangan kasus. (ANT/291)
Editor : Indra Gultom
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2011