Rejanglebong (Antara) - Penjabat Bupati Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, Andi Roslinsyah mengimbau masyarakat setempat tidak membakar lahan untuk membuka usaha perkebunan.

"Saya minta warga yang akan membuka kebun baru jangan dilakukan dengan cara dibakar. Termasuk membakar sampah di lokasi kebun maupun lingkungan sekitar tempat tinggal. Jika harus melakukan pembakaran sampah sebaiknya ditunggui hingga padam," kata Andi Roslinsyah di Rejanglebong, Senin.

Kabut asap kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Kabupaten Rejanglebong sejak beberapa pekan terakhir selain kiriman dari beberapa daerah di Sumatera yang hutannya terbakar juga berasal dari kebakaran hutan maupun lahan di Rejanglebong.

Hutan lindung dan lahan serta kebun sekitar 200 hektare milik masyarakat di 15 kecamatan di Rejanglebong telah terbakar.

Dia mengingatkan warga setempat yang akan keluar rumah menggunakan masker.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Rejanglebong Gunawan Sumantri mengatakan, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada 23-24 Oktober telah menghanguskan 150 hektare hutan lindung di register 73 Desa Air Pikat Kecamatan Bermani Ulu.

"Kebakaran hutan lindung itu hingga saat ini belum sepenuhnnya dapat dipadamkan," kata Sumantri.

Selain mengerahkan petugas polisi kehutanan dari Dishutbun dan BPBD Rejanglebong, pihaknya juga menurunkan TNI dan Polri serta warga setempat untuk pemadaman api kendati peralatan yang mereka gunakan sangat terbatas dan hanya mengandalkan parang, cangkul serta mesin "chainsaw" yang berfungsi mengisolasi api. ***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015