Bengkulu (Antara) - Jumlah pengangguran terbuka di Provinsi Bengkulu pada Agustus 2015 mencapai 46 ribu orang atau bertambah sebanyak 15 ribu orang, dibandingkan jumlah pengangguran pada 2014 sebanyak 31 ribu orang.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu, Dodi Herlando, di Bengkulu, Jumat, mengatakan selain angka pengangguran, jumlah angkatan kerja juga meningkat sebanyak 915 ribu orang pada Agustus 2015 atau bertambah sebanyak 51 ribu orang dibandingkan Agustus 2014.

"Kondisi ketenagakerjaan menunjukkan keadaan dilematis karena jumlah angkatan kerja dan jumlah penduduk yang bekerja bertambah, tapi jumlah pengangguran juga bertambah," katanya pula.

Jumlah angkatan kerja pada periode Agustus 2014 hingga Agustus 2015 bertambah sebanyak 51 ribu orang, dan penduduk yang bekerja juga bertambah sebanyak 35 ribu orang.

Namun, jumlah penganguran juga bertambah sebanyak 15 ribu orang, sehingga tingkat pengangguran terbuka meningkat dari 3,47 persen menjadi 4,91 persen.

Dodi mengatakan struktur lapangan pekerjaan tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun sebelumnya, dengan sektor pertanian, jasa masyarakat, perdagangan, rumah makan, dan akomodasi menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di daerah ini.

Sektor pertanian menyerap tenaga kerja sebesar 54,21 persen, sektor jasa kemasyarakatan menyerap tenaga kerja sebesar 16,67 persen, dan sektor perdagangan, rumah makan dan akomoditas menyerap tenaga kerja 14,50 persen.

Bila dibandingkan dengan keadaan Agustus 2014, ada lima lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan penyerapan penduduk bekerja, yakni sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri, sektor konstruksi dan sektor lembaga keuangan.

Sektor-sektor yang mengalami peningkatan penyerapan penduduk bekerja terbesar di atas 10 persen, yaitu sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan sebesar 11,47 persen atau bertambah sebanyak 50 ribu orang.

Sektor pertambangan dan penggalian sebesar 14,17 persen atau bertambah 1.000 orang, dan industri sebesar 31,38 persen atau bertambah sebesar 8.000 orang, dan sektor lembaga keuangan sebesar 32,06 persen atau bertambah 4.200 orang.

Sedangkan lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan penyerapan penduduk bekerja, yaitu sektor listrik, gas, dan air minum, sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi, sektor transportasi, pergudangan, dan komunikasi dan sektor jasa kemasyarakatan.

Sektor-sektor yang mengalami penurunan penyerapan penduduk bekerja terbesar di atas 10 persen, yaitu sektor listrik, gas, dan air minum sebesar 50,09 persen atau berkurang sebanyak 1.600 orang, sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi sebesar 12,18 persen atau berkurang 18 ribu orang.

Lalu, sektor transportasi, pergudangan, dan komunikasi sebesar 16,22 persen atau berkurang sebanyak 4.500 orang.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015