Bengkulu (Antara) - Ratusan kepala keluarga di Desa Karya Pelita, Airputih dan Sukamakmur, Kecamatan Putrihijau Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu masih kesulitan mendapatkan air bersih menyusul kemarau panjang yang melanda wilayah itu.
Abdurahman, warga Desa Sukamakmur mengatakan dalam tiga bulan terakhir masyarakat sudah mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, sebab sumur-sumur sudah kering dan aliran sungai cukup jauh dari desa mereka.
"Sebagian besar warga menggali sumur baru di dekat rawa-rawa dan sawah karena hanya itu satu-satunya cara mendapat air," katanya saat dihubungi dari Bengkulu, Minggu.
Ia mengatakan untuk mendapatkan air dari aliran Sungai Seblat yang merupakan sungai terdekat dari desa-desa itu, warga harus menempuh jarak lima hingga tujuh kilometer.
Karena jarak yang cukup jauh tersebut, masyarakat memilih menggali sumur di sekitar rawan dan pinggir sawah.
"Meski air yang didapat juga tidak jernih tapi masyarakat tidak punya pilihan sehingga air itu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya.
Menurut Abdurahman, hingga saat ini masyarakat belum mendapat bantuan dari pemerintah ataupun pihak lain untuk memenuhi kebutuhan terhadap air bersih.
Masyarakat setempat kata dia hanya mengharapkan hujan segera turun sehingga sumur-sumur yang sudah kering kembali berfungsi menampung air.
Harmoko, warga lainnya dari Desa Sukamakmur mengatakan masyarakat terpaksa mengangkut air dari sumur sekitar sawah dan rawa dengan jarak yang cukup jauh dari rumah-rumah warga.
"Bagi yang punya kendaraan lumayan bisa mengangkut air, tapi kalau tidak punya kendaraan cukup jauh mengangkut air untuk keperluan sehari-hari," ujarnya.
Sementara prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu memperkirakan bahwa dalam dua hari ini seluruh wilayah Bengkulu akan dilanda hujan dengan intensitas ringan.
"Dua hari ke depan memang diprediksi hujan dengan intensitas ringan yang melanda seluruh wilayah Bengkulu, seperti sore ini di Kota Bengkulu sudah diguyur hujan," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Bengkulu, Sudiyanto.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015
Abdurahman, warga Desa Sukamakmur mengatakan dalam tiga bulan terakhir masyarakat sudah mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, sebab sumur-sumur sudah kering dan aliran sungai cukup jauh dari desa mereka.
"Sebagian besar warga menggali sumur baru di dekat rawa-rawa dan sawah karena hanya itu satu-satunya cara mendapat air," katanya saat dihubungi dari Bengkulu, Minggu.
Ia mengatakan untuk mendapatkan air dari aliran Sungai Seblat yang merupakan sungai terdekat dari desa-desa itu, warga harus menempuh jarak lima hingga tujuh kilometer.
Karena jarak yang cukup jauh tersebut, masyarakat memilih menggali sumur di sekitar rawan dan pinggir sawah.
"Meski air yang didapat juga tidak jernih tapi masyarakat tidak punya pilihan sehingga air itu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya.
Menurut Abdurahman, hingga saat ini masyarakat belum mendapat bantuan dari pemerintah ataupun pihak lain untuk memenuhi kebutuhan terhadap air bersih.
Masyarakat setempat kata dia hanya mengharapkan hujan segera turun sehingga sumur-sumur yang sudah kering kembali berfungsi menampung air.
Harmoko, warga lainnya dari Desa Sukamakmur mengatakan masyarakat terpaksa mengangkut air dari sumur sekitar sawah dan rawa dengan jarak yang cukup jauh dari rumah-rumah warga.
"Bagi yang punya kendaraan lumayan bisa mengangkut air, tapi kalau tidak punya kendaraan cukup jauh mengangkut air untuk keperluan sehari-hari," ujarnya.
Sementara prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu memperkirakan bahwa dalam dua hari ini seluruh wilayah Bengkulu akan dilanda hujan dengan intensitas ringan.
"Dua hari ke depan memang diprediksi hujan dengan intensitas ringan yang melanda seluruh wilayah Bengkulu, seperti sore ini di Kota Bengkulu sudah diguyur hujan," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Bengkulu, Sudiyanto.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015