Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, siap menerima dana pembangunan jaringan distribusi air bersih dalam skema Instruksi Presiden (Inpres) pada tahun 2024, menandai langkah signifikan dalam peningkatan infrastruktur dasar daerah.
Inisiatif ini mencakup pemasangan lebih dari 1.000 sambungan rumah (SR) dan diharapkan akan meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mukomuko, Apriansyah, mengatakan di Mukomuko pada Jumat, "Alhamdulillah, di tahun 2024, kami akan menerima program Inpres Cipta Karya yang meliputi pengadaan jaringan distribusi air bersih dengan pemasangan sambungan rumah (SR)."
Apriansyah menekankan bahwa meskipun dana Inpres akan diterima, usulan dari pemerintah daerah tetap dibatasi oleh kapasitas debit air yang tersedia.
"Kemampuan intake kami saat ini adalah 30 liter per detik, yang memungkinkan kami untuk memasang lebih dari 1.000 SR baru, ditambah dengan 2.700 SR yang sudah ada," katanya.
Proses verifikasi kriteria sedang berlangsung, termasuk pengumpulan usulan dan data antrian dari masyarakat yang belum mendapatkan akses air bersih. Inspektorat akan melakukan peninjauan untuk menentukan jumlah SR yang dapat disetujui.
Rencana anggaran biaya (RAB) dan gambar sedang disiapkan dan akan diverifikasi oleh tim dari Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Kementerian PUPR pada bulan Desember 2023.
"Kami berharap setelah semua proses verifikasi, kami akan mendapatkan pagu anggaran dari Kementerian PUPR," ujar Apriansyah.
Pengajuan anggaran untuk proyek ini mencapai Rp7,7 miliar, yang akan digunakan untuk pembangunan jaringan distribusi dan pemasangan SR.
"Kami berharap inisiatif ini akan meningkatkan kinerja PDAM dan berkontribusi pada penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pengelolaan air bersih," kata dia.
Inisiatif ini mencakup pemasangan lebih dari 1.000 sambungan rumah (SR) dan diharapkan akan meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mukomuko, Apriansyah, mengatakan di Mukomuko pada Jumat, "Alhamdulillah, di tahun 2024, kami akan menerima program Inpres Cipta Karya yang meliputi pengadaan jaringan distribusi air bersih dengan pemasangan sambungan rumah (SR)."
Apriansyah menekankan bahwa meskipun dana Inpres akan diterima, usulan dari pemerintah daerah tetap dibatasi oleh kapasitas debit air yang tersedia.
"Kemampuan intake kami saat ini adalah 30 liter per detik, yang memungkinkan kami untuk memasang lebih dari 1.000 SR baru, ditambah dengan 2.700 SR yang sudah ada," katanya.
Proses verifikasi kriteria sedang berlangsung, termasuk pengumpulan usulan dan data antrian dari masyarakat yang belum mendapatkan akses air bersih. Inspektorat akan melakukan peninjauan untuk menentukan jumlah SR yang dapat disetujui.
Rencana anggaran biaya (RAB) dan gambar sedang disiapkan dan akan diverifikasi oleh tim dari Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Kementerian PUPR pada bulan Desember 2023.
"Kami berharap setelah semua proses verifikasi, kami akan mendapatkan pagu anggaran dari Kementerian PUPR," ujar Apriansyah.
Pengajuan anggaran untuk proyek ini mencapai Rp7,7 miliar, yang akan digunakan untuk pembangunan jaringan distribusi dan pemasangan SR.
"Kami berharap inisiatif ini akan meningkatkan kinerja PDAM dan berkontribusi pada penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pengelolaan air bersih," kata dia.