Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin dijadwalkan menghadiri secara langsung acara Anugerah Syiar Ramadhan (ASR) 2024 yang digelar di Auditorium Bung Karno, Kantor Pusat LPP TVRI, Jakarta, Rabu pukul 13.30 WIB.
Acara tersebut merupakan hasil kerja sama Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama (Kemenag). Tema ASR 2024, yakni "Merajut Persatuan Melalui Siaran Ramadhan yang Menyejukkan".
Ketua KPI Pusat Ubaidillah sebagaimana keterangan dari Biro Pers Sekretariat Wapres, pada Rabu, mengatakan tema itu menggambarkan upaya untuk memperkokoh nilai dan rasa persatuan bangsa, khususnya melalui program-program siaran Ramadhan.
Baca juga: Syukuran Prabowo, Sahabat Bang Ara berikan donasi untuk Palestina
"Ramadhan yang penuh kesejukan merupakan karunia dan rahmat bagi semua. Kita yang berbeda pikiran dan pandangan, bahkan saling berpolemik saat perhelatan pesta demokrasi kemarin, dihadapkan langsung pada keindahan Ramadhan yang menyejukkan sekaligus menentramkan. Ramadhan ini seperti ruang rekonsiliasi (pemulihan) yang pelan namun pasti terwujud," ungkapnya.
ASR diselenggarakan setiap tahun sebagai ajang apresiasi bagi karya-karya terbaik para insan penyiaran di tanah air dalam menyajikan program siaran khusus Ramadhan.
Selain itu, kata Ubaidillah, ajang anugerah yang rutin dilaksanakan bersama MUI dan Kemenag itu menjadi salah satu bentuk pemantik bagi lembaga penyiaran untuk terus berkreasi dalam menciptakan lebih banyak siaran berkualitas dan selaras dengan nilai-nilai Ramadhan.
"Kami juga mengapresiasi komitmen dan konsistensi lembaga penyiaran yang telah menyajikan program-program siaran Ramadan terbaiknya. Kami berharap siaran-siaran terbaik ini dapat dipertahankan, tidak hanya pada saat Ramadhan tetapi juga di bulan-bulan berikutnya. Semoga hal ini akan mendorong transformasi positif bagi masyarakat ini pada saat ini," katanya.
Baca juga: Jokowi: Capres-cawapres terpilih harus persiapkan diri
Pada kesempatan terpisah, anggota KPI Pusat sekaligus PIC kegiatan ASR 2024, Aliyah menyampaikan adanya lonjakan jumlah program siaran yang terlibat dalam ASR 2024. Menurutnya, pada 2023 lalu, jumlah program siaran yang mengikuti ajang tersebut sebanyak 303 program.
Sedangkan di 2024 ini, program siaran yang didaftarkan sebanyak 394 program.
"Animonya cukup tinggi yang ikut ASR tahun ini. Ada peningkatan sebanyak 91 program. Seluruh program siaran ini berasal dari 80 lembaga penyiaran yang terdiri 22 televisi dan 58 radio. Televisi menyerahkan 192 program siaran, sedangkan dari radio sebanyak 202 program siaran," kata Aliyah.
Kendati demikian, ucap Aliyah, dari 192 program siaran TV yang didaftarkan hanya 125 program yang lolos ke tahap penjurian. Sedangkan untuk siaran radio, dari 202 program yang didaftarkan, hanya lolos 107 program.
Lebih lanjut, Aliyah menuturkan bahwa kriteria penilaian yang terapkan dalam ASR 2024 meliputi lima hal, yaitu memenuhi pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran (P3 SPS) KPI, tayang selama bulan Ramadhan 2024, selaras dengan semangat Ramadhan.
Baca juga: Ketum DMI ajak umat tetap makmurkan masjid usai Ramadhan
Kemudian, tidak mendapat sanksi dari KPI serta program siaran yang diperlombakan merupakan produksi baru atau sekurang-kurangnya repacage dari program yang pernah tayang sebelumnya (bukan semata-mata program re-run).
"Jadi, ketika tim asistensi menemukan adanya program yang tidak memenuhi satu dari kriteria yang diwajibkan, maka secara otomatis gugur dan tidak lolos ke tahap penjurian. Kami sangat ketat dalam proses ini karena kami menginginkan seluruh program yang lolos ke tahap penjurian merupakan program-program siaran Ramadhan terbaik tanpa cela," ujarnya.
Menurut dia, tahap penilaian akhir atau penjurian dilakukan oleh tim dewan juri yang terdiri atas unsur Komisi I DPR RI, Komisioner KPI Pusat, pimpinan MUI, Kementerian Agama, Kementerian Pemuda dan Olahraga serta organisasi kemasyarakatan maupun keagamaan.
"Juri-juri ini memiliki kompetensi yang dapat dipercaya. Penilaian mereka pun obyektif dan independen sehingga program-program siaran yang nanti menjadi pemenang merupakan program terbaik dari yang terbaik," ujar Aliyah.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Acara tersebut merupakan hasil kerja sama Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama (Kemenag). Tema ASR 2024, yakni "Merajut Persatuan Melalui Siaran Ramadhan yang Menyejukkan".
Ketua KPI Pusat Ubaidillah sebagaimana keterangan dari Biro Pers Sekretariat Wapres, pada Rabu, mengatakan tema itu menggambarkan upaya untuk memperkokoh nilai dan rasa persatuan bangsa, khususnya melalui program-program siaran Ramadhan.
Baca juga: Syukuran Prabowo, Sahabat Bang Ara berikan donasi untuk Palestina
"Ramadhan yang penuh kesejukan merupakan karunia dan rahmat bagi semua. Kita yang berbeda pikiran dan pandangan, bahkan saling berpolemik saat perhelatan pesta demokrasi kemarin, dihadapkan langsung pada keindahan Ramadhan yang menyejukkan sekaligus menentramkan. Ramadhan ini seperti ruang rekonsiliasi (pemulihan) yang pelan namun pasti terwujud," ungkapnya.
ASR diselenggarakan setiap tahun sebagai ajang apresiasi bagi karya-karya terbaik para insan penyiaran di tanah air dalam menyajikan program siaran khusus Ramadhan.
Selain itu, kata Ubaidillah, ajang anugerah yang rutin dilaksanakan bersama MUI dan Kemenag itu menjadi salah satu bentuk pemantik bagi lembaga penyiaran untuk terus berkreasi dalam menciptakan lebih banyak siaran berkualitas dan selaras dengan nilai-nilai Ramadhan.
"Kami juga mengapresiasi komitmen dan konsistensi lembaga penyiaran yang telah menyajikan program-program siaran Ramadan terbaiknya. Kami berharap siaran-siaran terbaik ini dapat dipertahankan, tidak hanya pada saat Ramadhan tetapi juga di bulan-bulan berikutnya. Semoga hal ini akan mendorong transformasi positif bagi masyarakat ini pada saat ini," katanya.
Baca juga: Jokowi: Capres-cawapres terpilih harus persiapkan diri
Pada kesempatan terpisah, anggota KPI Pusat sekaligus PIC kegiatan ASR 2024, Aliyah menyampaikan adanya lonjakan jumlah program siaran yang terlibat dalam ASR 2024. Menurutnya, pada 2023 lalu, jumlah program siaran yang mengikuti ajang tersebut sebanyak 303 program.
Sedangkan di 2024 ini, program siaran yang didaftarkan sebanyak 394 program.
"Animonya cukup tinggi yang ikut ASR tahun ini. Ada peningkatan sebanyak 91 program. Seluruh program siaran ini berasal dari 80 lembaga penyiaran yang terdiri 22 televisi dan 58 radio. Televisi menyerahkan 192 program siaran, sedangkan dari radio sebanyak 202 program siaran," kata Aliyah.
Kendati demikian, ucap Aliyah, dari 192 program siaran TV yang didaftarkan hanya 125 program yang lolos ke tahap penjurian. Sedangkan untuk siaran radio, dari 202 program yang didaftarkan, hanya lolos 107 program.
Lebih lanjut, Aliyah menuturkan bahwa kriteria penilaian yang terapkan dalam ASR 2024 meliputi lima hal, yaitu memenuhi pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran (P3 SPS) KPI, tayang selama bulan Ramadhan 2024, selaras dengan semangat Ramadhan.
Baca juga: Ketum DMI ajak umat tetap makmurkan masjid usai Ramadhan
Kemudian, tidak mendapat sanksi dari KPI serta program siaran yang diperlombakan merupakan produksi baru atau sekurang-kurangnya repacage dari program yang pernah tayang sebelumnya (bukan semata-mata program re-run).
"Jadi, ketika tim asistensi menemukan adanya program yang tidak memenuhi satu dari kriteria yang diwajibkan, maka secara otomatis gugur dan tidak lolos ke tahap penjurian. Kami sangat ketat dalam proses ini karena kami menginginkan seluruh program yang lolos ke tahap penjurian merupakan program-program siaran Ramadhan terbaik tanpa cela," ujarnya.
Menurut dia, tahap penilaian akhir atau penjurian dilakukan oleh tim dewan juri yang terdiri atas unsur Komisi I DPR RI, Komisioner KPI Pusat, pimpinan MUI, Kementerian Agama, Kementerian Pemuda dan Olahraga serta organisasi kemasyarakatan maupun keagamaan.
"Juri-juri ini memiliki kompetensi yang dapat dipercaya. Penilaian mereka pun obyektif dan independen sehingga program-program siaran yang nanti menjadi pemenang merupakan program terbaik dari yang terbaik," ujar Aliyah.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024