Rejanglebong (Antara) - Harga jual ikan laut di pasar tradisional dalam Kota Curup Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, beberapa hari belakangan mengalami kenaikan berkisar Rp1.000 sampai Rp3.000 per kg.

"Harga jual ikan laut sekarang masih normal paling kalau ada yang naik selisihnya Rp1.000 sampai Rp3.000 per kg dari harga sebelumnya. Contohnya untuk ikan sarden sebelumnya dijual pedagang Rp22.000 tapi sekarang dijual Rp23.000 sampai Rp24.000 per kg," kata Rizal (40) salah seorang pedagang ikan laut di kawasan Pasar Atas Curup, Minggu.

Sedangkan untuk ikan kape-kape kata dia, dijual pedagang Rp32.000 atau mengalami kenaikan Rp2.000 per kg, sedangkan untuk ikan salem tidak mengalami kenaikan dan masih mereka jual seharga Rp45.000 per kg.

Kenaikan harga ikan laut ini tambah dia, juga terjadi pada jenis ikan lainnya seperti tongkol, kakap, ikan gebur, tenggiri.

Kenaikan harga jual ikan laut ini akibat tingginya gelombang laut di perairan Bengkulu serta daerah lainnya yang selama ini menjadi pemasok ikan laut seperti dari Padang sehingga banyak nelayan yang tidak bisa melaut, kendati demikian harga jual ikan mereka nilai masih normal dan tidak mempengaruhi tingkat penjualan.

Di lain tempat Yana, pedagang ikan air tawar di kawasan Pasar Atas Curup mengatakan, untuk harga jual beberapa jenis ikan air tawar seperti ikan nila, ikan mas dan lele di daerah itu cenderung stabil.

"Untuk ikan nila yang masih hidup ini kami jual Rp25.000 per kg, dan kalau sudah siang malah kami jual Rp24.000 per kg. Sedangkan untuk yang sudah mati kami jual paling tinggi Rp20.000 per kg," jelasnya.

Sementara itu untuk harga ikan mas para pedagang setempat menjualnya rata-rata Rp28.000 sampai Rp30.000 per kg, dan untuk ikan lele berkisar Rp24.000-Rp25.000 per kg.

Ikan air tawar yang mereka jual itu kata dia, untuk jenis ikan nila dan ikan mas selain berasal dari Kecamatan Padang Ulak Tanding, serta beberapa kecamatan lainnya di Rejanglebong juga berasal dari luar daerah seperti Kota Lubuklinggau dan Musi Rawas, Sumsel.***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015