Mukomuko (Antara) - Harga daging ayam potong di pasar tradisional Kelurahan Koto Jaya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak 16 November 2015 sampai saat ini masih bertahan tinggi, sebesar Rp35.000 per kilogram.
"Harga daging ayam potong sebesar Rp35.000 per kilogram atau naik Rp5.000," kata Mulyanto, pedagang ayam potong di pasar tradisional Kelurahan Koto Jaya, di Mukomuko, Senin.
Ia mengatakan, mayoritas pedagang di sejumlah pasar tradisional di kabupaten itu menjual daging ayam potong sebesar Rp35.000 per kg, karena modal pedagang membeli ayam potong ke peternak sama sebesar Rp30.000 per kg.
"Kami jual daging ayam seharga Rp35.000 per kg dengan kondisi ayam sudah dibersihkan dengan cara dibakar untuk membersihkan semua bulunya," ujarnya.
Dia menyatakan, meskipun harga daging ayam potong di pasar tradisional itu tinggi namun tidak mengurangi minat masyarakat membeli daging ayam potong.
Bahkan, katanya lagi, konsumen banyak yang membeli daging ayam potong dibandingkam daging ayam kampung.
"Padahal selisih harga daging antara ayam potong dan kampung sangat tipis, tetapi masyarakat tetap membeli daging ayam potong, yakni sekitar lima ribu," ujarnya.
Dia mengaku tidak bisa memperkirakan harga daging ayam potong itu akan turun kembali. "KIta berharap harganya stabil sehingga tidak mengurangi daya beli masyarakat," katanya. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015
"Harga daging ayam potong sebesar Rp35.000 per kilogram atau naik Rp5.000," kata Mulyanto, pedagang ayam potong di pasar tradisional Kelurahan Koto Jaya, di Mukomuko, Senin.
Ia mengatakan, mayoritas pedagang di sejumlah pasar tradisional di kabupaten itu menjual daging ayam potong sebesar Rp35.000 per kg, karena modal pedagang membeli ayam potong ke peternak sama sebesar Rp30.000 per kg.
"Kami jual daging ayam seharga Rp35.000 per kg dengan kondisi ayam sudah dibersihkan dengan cara dibakar untuk membersihkan semua bulunya," ujarnya.
Dia menyatakan, meskipun harga daging ayam potong di pasar tradisional itu tinggi namun tidak mengurangi minat masyarakat membeli daging ayam potong.
Bahkan, katanya lagi, konsumen banyak yang membeli daging ayam potong dibandingkam daging ayam kampung.
"Padahal selisih harga daging antara ayam potong dan kampung sangat tipis, tetapi masyarakat tetap membeli daging ayam potong, yakni sekitar lima ribu," ujarnya.
Dia mengaku tidak bisa memperkirakan harga daging ayam potong itu akan turun kembali. "KIta berharap harganya stabil sehingga tidak mengurangi daya beli masyarakat," katanya. ***3***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015