Paris (Antara) - Foto bunga langka Rafflesia arnoldii dipajang memenuhi salah satu dinding ruangan sehingga menghadirkan nuansa hutan tropis di paviliun Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim di Le Bourget, Paris, Prancis.

Penanggungjawab Paviliun Indonesia di KTT Iklim atau "Conference of Parties" (COP) 21 Paris, Agus Justianto di Le Bourget-Paris, Senin mengatakan perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati menjadi salah satu komitmen Indonesia dalam mitigasi perubahan iklim.

"Hutan tropis dengan kekayaan di dalamnya menjadi aset penting untuk menyerap karbon maka harus dilestarikan," katanya.

Selain foto bunga Rafflesia arnoldii yang merupakan flora terbesar di dunia, ada pula foto orang utan di habitatnya di hutan Kalimantan yang memenuhi dua sisi dinding paviliun.

Agus mengatakan bahwa selama penyelenggaraan KTT Iklim, Paviliun Indonesia menyelenggarakan 47 sesi yang diisi parapihak mulai dari kalangan swasta, pemerintah dan kelompok masyarakat sipil.

Sebagian besar sesi tersebut akan mengulas tentang upaya parapihak dalam mitigasi perubahan iklim yang menjadi bagian dari upaya Indonesia menurunkan emisi sebesar 29 persen pada 2030.

"Sejak COP 17 Indonesia membuka paviliun, animo parapihak untuk mengisi kegiatan sangat tinggi," katanya.

Lebih lanjut, Agus mengatakan bahwa paviliun Indonesia akan diresmikan oleh Utusan Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim, Rachmat Witoelar pada Senin (30/11) pukul 13.00 waktu setempat.

Pantauan di paviliun Indonesia, sejumlah sesi sudah digelar antara lain pemutaran film dokumenter tentang upaya masyarakat adat dengan melestarikan dan memanfaatkan ekosistem hutan.

Sebelumnya Presiden COP 21, Laurent Fabius bersama Presiden Perancis, Francois Hollande dan Sekretaris Jendral PBB, Ban Ki-moon membuka secara resmi COP ke-21 pada pukul 10.00 waktu setempat.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015