Perserikatan Bangsa-Bangsa mendesak Israel dan kelompok perjuangan Palestina, Hamas, untuk kembali merundingkan kesepakatan gencatan senjata guna “menghindari bencana lebih lanjut” menyusul serangan mematikan Israel di Rafah, Gaza selatan, kata Koordinator Khusus Proses Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland pada Rabu (29/5).

"Saya mendesak para pihak untuk segera melanjutkan perundingan dan dengan iktikad baik. Saya dan juga Sekretaris Jenderal kembali menyerukan pembebasan semua sandera yang ditahan di Gaza dan gencatan senjata kemanusiaan segera," kata Wennesland saat pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang isu Palestina.

Dia mengatakan serangan Israel pada Minggu yang dilaporkan telah menewaskan 45 warga Palestina dan melukai 200 orang lainnya “tidak berdiri sendiri di tengah banyaknya korban sipil.”

“Saya mengingatkan semua pihak tentang kewajiban mereka untuk melindungi warga sipil,” kata Wennesland menegaskan.

“Risiko kebakaran wilayah konstan dan meningkat setiap harinya lantaran perang masih terus terjadi. Jika kita mau mencegah bencana lebih lanjut, situasi ini harus diubah”, katanya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan udara yang memicu kebakaran di kamp pengungsi Rafah sebagai “kecelakaan tragis”. Dikatakan bahwa penyelidikan masih dilakukan.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim telah menggunakan amunisi yang tepat dalam "serangan yang ditargetkan di Rafah" untuk melenyapkan dua anggota senior Hamas.

IDF menambahkan bahwa pihaknya sedang menyelidiki ledakan susulan yang diduga berasal dari gudang amunisi Hamas yang menyebabkan kebakaran dan merenggut nyawa warga sipil.


Sumber: Sputnik

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024