Pemkab Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah, melaksanakan pasar murah di lima lokasi guna menjaga kestabilan harga bahan pokok menjelang Idul Adha 1445 Hijriah.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko Nurdiana di Mukomuko, Bengkulu, Senin, mengatakan pemerintah daerah melaksanakan pasar murah sejak hari Minggu (9/6/2024) sampai Kamis (13/6/2024).

"Pasar murah digelar di tiga desa Kecamatan Ipuh yakni Desa Pulai Payung, Desa Sibak, dan Desa Tanjung Harapan, serta Desa Agung Jaya, Kecamatan Air Manjuto dan Kelurahan Bandar Ratu, Kecamatan Kota Mukomuko," katanya.

Ia mengatakan pihaknya melaksanakan pasar murah di tiga desa di Kecamatan Ipuh untuk menstabilkan harga sembako di Pasar Tradisional Pulai Payung.

Menurut dia, pihaknya mau membanjiri pasar tradisional Pulai Payung karena harga sembako di pasar harian tersebut tergolong tinggi dibandingkan dengan wilayah lain.

Nurdiana menyebutkan sejumlah harga bahan pokok yang mengalami kenaikan dan menjadi salah satu faktor pemicu inflasi seperti cabai merah Rp70 ribu per kilogram dan bawang merah sebesar Rp60 ribu per kg.

"Di pasar murah ini harga bahan pokok seperti cabai merah disubsidi Rp5.000 per kg jadi kami menjual cabai merah Rp65 ribu per kg, sedangkan bawang merah dijual dengan harga Rp35 ribu per kg," ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya mendapat cabai merah dari petani setempat dengan modal Rp60 ribu per kg, lalu dijual dengan harga Rp65 ribu per kg, sedangkan cabai merah didatangkan dari Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu.

Nurdiana juga menjelaskan harga cabai merah masih mahal karena masih banyak petani di wilayah ini yang belum panen, hanya sebagian kecil petani yang sudah panen.

"Kalau petani cabai panen, maka harganya murah, kalau kini kebanyakan mereka baru tanam dan tiga bulan lagi panen," ujarnya.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024