Bengkulu (Antara) - Dua bunga Rafflesia jenis Arnoldii ditemukan warga mekar sempurna di dalam kawasan Hutan Lindung (HL) Bukit Daun, berbatasan dengan Desa Tanjung Heran, Kecamatan Tabapenanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu.
Juanda, warga yang menemukan dan menjaga bunga dilindungi itu, Kamis, mengatakan dua bunga tersebut sudah mekar selama tiga hari dan masih dapat dinikmati hingga tiga hari ke depan.
"Satu bunga yang terlebih dahulu mekar sudah mulai menghitam, jadi paling bisa dinikmati dua hari ini," katanya di lokasi bunga mekar.
Sedangkan satu bunga lainnya masih berwarna merah jingga dan dapat dinikmati keunikan dan kesegarannya hingga tiga hari ke depan.
Juanda mengatakan bahwa hasil pengukuran pada hari pertama mekar, diameter kedua bunga rata-rata mencapai 75 centimeter.
"Kami berjaga siang malam karena bunga ini rawan dirusak," ucapnya.
Ia mencontohkan pada penjagaan malam pertama mekar, spanduk yang dipasang di pinggir jalan lintas yang menghubungkan antarwilayah kabupaten dan kota di Bengkulu itu dicuri orang tak dikenal.
Bahkan satu bunga yang mekar pada awal Desember 2015 hilang dari lokasi tumbuh bunga yang masuk golongan tumbuhan parasit tersebut.
Untuk melindungi bunga dari gangguan satwa dan memudahkan pengawasan dari perlakuan tak wajar dari pengunjung, mereka memagari dua bunga tersebut dengan kayu.
Lebih lanjut, Juanda mengatakan bahwa setiap pengunjung yang ingin melihat bunga tersebut akan dibimbing ke lokasi.
Pantauan di lokasi bunga mekar yang berjarak 47 kilometer dari Kota Bengkulu, sejumlah pengunjung sangat antusias menyaksikan bunga langka endemik Sumatera itu.
Jarak lokasi bunga mekar dari jalan raya hanya 15 meter dan kelompok masyarakat yang menjaga bunga tersebut sudah membuat jalan setapak dan pagar kayu sebagai pegangan untuk memudahkan menuruni tebing ke lokasi bunga tersebut.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015
Juanda, warga yang menemukan dan menjaga bunga dilindungi itu, Kamis, mengatakan dua bunga tersebut sudah mekar selama tiga hari dan masih dapat dinikmati hingga tiga hari ke depan.
"Satu bunga yang terlebih dahulu mekar sudah mulai menghitam, jadi paling bisa dinikmati dua hari ini," katanya di lokasi bunga mekar.
Sedangkan satu bunga lainnya masih berwarna merah jingga dan dapat dinikmati keunikan dan kesegarannya hingga tiga hari ke depan.
Juanda mengatakan bahwa hasil pengukuran pada hari pertama mekar, diameter kedua bunga rata-rata mencapai 75 centimeter.
"Kami berjaga siang malam karena bunga ini rawan dirusak," ucapnya.
Ia mencontohkan pada penjagaan malam pertama mekar, spanduk yang dipasang di pinggir jalan lintas yang menghubungkan antarwilayah kabupaten dan kota di Bengkulu itu dicuri orang tak dikenal.
Bahkan satu bunga yang mekar pada awal Desember 2015 hilang dari lokasi tumbuh bunga yang masuk golongan tumbuhan parasit tersebut.
Untuk melindungi bunga dari gangguan satwa dan memudahkan pengawasan dari perlakuan tak wajar dari pengunjung, mereka memagari dua bunga tersebut dengan kayu.
Lebih lanjut, Juanda mengatakan bahwa setiap pengunjung yang ingin melihat bunga tersebut akan dibimbing ke lokasi.
Pantauan di lokasi bunga mekar yang berjarak 47 kilometer dari Kota Bengkulu, sejumlah pengunjung sangat antusias menyaksikan bunga langka endemik Sumatera itu.
Jarak lokasi bunga mekar dari jalan raya hanya 15 meter dan kelompok masyarakat yang menjaga bunga tersebut sudah membuat jalan setapak dan pagar kayu sebagai pegangan untuk memudahkan menuruni tebing ke lokasi bunga tersebut.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015