Pemerintah Indonesia berencana memblokir X atau Twitter karena banyak mengandung unsur pornografi. Tak pelak, warganet di Indonesia sempat berpikir mencari pengganti media sosial yang serupa hingga ada Ela Elo yang disebut jadi sarana micro-blogging karya anak negeri.

Ela Elo, sebuah platform media sosial baru, tengah menjadi sorotan di kalangan pengguna internet global. Dengan fitur-fiturnya, ia digadang-gadang mampu hadir jadi X-nya orang Indonesia, laksana Weibo milik China atau Threads milik Meta (perusahaan induk yang menaungi Facebook dan Instagram).

Meski begitu, hingga berita ini ditulis pada Rabu, laman elaelo.id belum siap untuk menerima pendaftaran akun.
 
Elaelo.id bukan aplikasi buatan pemerintah. Kemenkominfo tegaskan informasi tersebut adalah hoaks. Waspadai data pribadi Anda dan hindari memberikan informasi sensitif di platform yang belum terverifikasi. (Pixabay)


Apa itu Ela Elo?

Ela Elo adalah platform media sosial yang diciptakan untuk pengalaman pengguna yang menyenangkan. Ela Elo disebut menawarkan berbagai fitur unik yang membedakannya dari platform lainnya seperti Facebook, Instagram, dan X/Twitter.

Baca juga: Jelang X Twitter diblokir, Ela Elo muncul jadi platform media sosial lokal yang disorot
Baca juga: Perusahaan media sosial hapus konten tentang Palestina

Elaelo.id Bukan Aplikasi Pemerintah

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menegaskan bahwa elaelo.id bukan aplikasi yang dibuat dan dikembangkan oleh pemerintah. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, kepada ANTARA pada Rabu.

"Emang bukan dari (Kementerian) Kominfo," kata Semuel Abrijani Pangerapan. Menurut fitur Cek Hoaks dalam situs web Aduankonten.id yang dikelola oleh Kemenkominfo, informasi yang menyebut situs elaelo.id sebagai platform "Under Construction by Kominfo" merupakan hoaks.

Elaelo.id menjadi perbincangan hangat sejak akhir pekan lalu menyusul isu pemblokiran X oleh pemerintah terkait ketentuan konten dewasa yang dirilis X pada akhir Mei 2024.

Platform tersebut menjanjikan 1.000 centang biru bagi pengguna yang mendaftar pertama kali. Setelah sempat sulit diakses pada Senin (17/6), situs web elaelo.id sudah bisa dibuka kembali pada Rabu.

Baca juga: Sekolah-desa di Mukomuko terima bantuan internet Bakti Kominfo
Baca juga: ASN Bengkulu yang maju pada Pilkada wajib mengundurkan diri

Saat dicek dalam daftar penyelenggara sistem elektronik Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Rabu (19/6) pukul 09.30 WIB, elaelo.id tidak ada dalam daftar.
 
Elaelo.id bukan aplikasi buatan pemerintah. Kemenkominfo tegaskan informasi tersebut adalah hoaks. Waspadai data pribadi Anda dan hindari memberikan informasi sensitif di platform yang belum terverifikasi. (Pixabay)


Bahaya

Ketua Komtap Cyber Security Awareness Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (Aptiknas) Alfons Tanujaya menyarankan masyarakat agar waspada bila hendak mengakses aplikasi elaelo.id, antara lain karena platform menampilkan informasi yang tidak benar.

Alfons menyarankan mereka yang mendaftar menjadi pengguna elaelo.id tidak asal memberikan data penting ataupun menggunakan kata sandi yang sama dengan yang digunakan dalam platform lain guna menghindari pencurian data kredensial.

"Jangan jalankan aplikasi apapun yang diberikan elaelo. Iktikad-nya saja sudah tidak bagus, jadi harus hati-hati," kata pengamat keamanan siber dari Vaksincom itu.
 
Elaelo.id bukan aplikasi buatan pemerintah. Kemenkominfo tegaskan informasi tersebut adalah hoaks. Waspadai data pribadi Anda dan hindari memberikan informasi sensitif di platform yang belum terverifikasi. (Pixabay)
 


Pengamat medsos: persaingan Threads dan Twitter hal biasa dalam bisnis

 

Pewarta: Admin

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024