Bengkulu (Antara) - Jumlah penduduk miskin di Provinsi Bengkulu pada September 2015 sebanyak 322 ribu orang atau bertambah sebanyak 6.330 orang dibandingkan pada September 2014 sebanyak 316 ribu orang.

Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu, Timbul Silitonga di Bengkulu, Senin, mengatakan jumlah penduduk miskin tersebut mencapai 17,16 persen dari jumlah total penduduk di daerah itu.

"Jumlah penduduk miskin di Provinsi Bengkulu dalam lima tahun terakhir tidak pernah lepas dari angka 17 persen. Ini menjadi pertanyaan besar," katanya.

Namun, menurut dia, dalam kurun lima tahun terakhir memperlihatkan tren penurunan dari 17,36 persen jumlah penduduk miskin pada 2011 menjadi 17,16 persen pada 2015.

Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan mengalami peningkatan dari 17,19 persen pada September 2014 menjadi sebesar 18,15 persen pada bulan yang sama pada 2015.

Sedangkan jumlah penduduk miskin di wilayah perdesaan mengalami penurunan dari sebesar 17,04 persen pada September 2014 menjadi sebesar 16,71 persen pada September 2015.

Timbul mengatakan bahwa pada periode September 2014 hingga September 2015, garis kemiskinan di Provinsi Bengkulu naik sebesar 15,23 persen yakni dari Rp356 ribu per kapita per bulan menjadi Rp410 ribu per kapita per bulan.

"Ini menunjukkan biaya hidup sangat tinggi di Bengkulu," ucapnya.

Menurut dia, komponen garis kemiskinan terdiri dari garis kemiskinan makanan (GKM) dan garis kemiskinan nonmakanan (GKNM).

Peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar mencapai 79,05 persen dibandingkan dengan peranan komoditi nonmakanan sebesar 20,95 persen.

Komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar terhadap garis kemiskinan yakni beras dengan sumbangan mencapai 16,58 persen di perkotaan dan sebesar 32,67 persen di perdesaan.

"Sedangkan komoditi bukan makanan antara lain biaya perumahan, bensin, listrik, dan pendidikan," ucapnya.

Ia menambahkan bahwa periode September 2014 hingga September 2015, indeks kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan juga mengalami peningkatan yang mengindikasikan rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung makin jauh dari garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran antarpenduduk miskin juga semakin melebar.***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016