Angka kemiskinan Bengkulu turun 0,48 persen

 

"Untuk angka kemiskinan di Maret 2024 ya dicatat sebesar 13,56 persen, ini memang terjadi penurunan dibanding kondisi Maret 2023 pada saat itu masih di atas 14 persen," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu Win Rizal di Bengkulu, Senin.

Menurut dia, Bengkulu tidak hanya berhasil menurunkan angka kemiskinan tetapi juga tingkat kedalaman kemiskinannya juga. Hal itu menjadi kabar yang cukup baik untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

"Diikuti dengan penurunan tingkat kedalaman kemiskinan sebesar 0,028 persen, baik secara kedalaman maupun keparahannya," kata dia.

Hal itu, kata Win Rizal, menunjukkan penurunan persentase jumlah penduduk di sekitar angka kemiskinan, perbaikan kualitas ekonomi dan taraf hidup.

"Yang di angka kemiskinan keluar di atas garis, diikuti juga dengan peningkatan dari penduduk yang di bawah garis jadi makin mendekat ke batas garis (segera lepas dari kemiskinan)," ucapnya.

BPS menggunakan metode pendekatan kebutuhan minimal untuk memetakan kondisi kemiskinan di Provinsi Bengkulu selama satu tahun terakhir.

"Pendekatan baik itu untuk makanan dan non-makanan, jadi kalau makanan itu ukurannya itu adalah kecukupan 2.100 kalori, artinya keluarga yang mengonsumsi di bawah 2.100 kalori per hari dikategorikan belum sejahtera," kata dia.

Menurut Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, data statistik yang disajikan BPS menjadi instrumen penting bagi pemerintah daerah di wilayah Bengkulu, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, sebagai bahan evaluasi program kerja pemerintah.

Sehingga, evaluasi kinerja pemerintah daerah khususnya indikator ekonomi dan inflasi bisa terpantau dengan baik, supaya bisa melakukan tindak lanjut dan langkah strategis yang harus dilakukan, utamanya dalam hal menurunkan angka kemiskinan.

"Saya kira ini masih menjadi PR pemerintah daerah untuk menyusun program yang lebih jelas dan terarah bagaimana bisa berdampak signifikan bagi penurunan angka kemiskinan di Bengkulu," ujarnya.*