Milan (Antara/AFP) - Carlos Bacca dan Kevin-Prince Boateng menjadi pencetak gol ketika AC Milan menghancurkan harapan Fiorentina meraih gelar juara Liga Italia dengan kemenangan 2-0 di San Siro, yang megakhiri penantian panjang mereka terhadap kemenangan atas "La Viola."

Juara Eropa tujuh kali Milan hanya satu kali mengalahkan tim yang berasal dari Florence itu dalam sembilan pertemuan terakhirnya di liga.

Namun gol pembuka dari Bacca pada menit keempat merusak rencana permainan tim tamu dan Boateng, yang direkrut kembali untuk klub belakangan ini dengan ikatan peminjaman selama enam bulan, masuk sebagai pemain pengganti untuk membukukan gol kedua dua menit sebelum pertandingan usai untuk memastikan raihan tiga angka.

Kekalahan keenam Fiorentina di musim ini terbukti berharga mahal, pasukan Paulo Sousa kini menghuni peringkat keempat dengan tertinggal enam angka dari pemuncak klasemen Napoli, tertinggal empat angka dari juara bertahan Juventus, dan dua angka dari Inter Milan.

Milan naik dua posisi ke peringkat keenam untuk tertinggal 12 angka dari puncak klasemen, ketika mereka meneruskan perjuangan mereka untuk meraih tempat di zona Liga Champions.

Fiorentina terlihat impresif ketika mereka menguasai bola pada awal permainan, meski kemudian situasi kemudian menjadi tidak menguntungkan bagi tim tamu saat pertandingan baru memasuki menit keempat.

Pada serangan balik Milan, Giacomo Bonaventura menguasi bola sebelum menyodorkannya kepada Bacca yang diselesaikan pemain Kolombia itu dengan menaklukkan pengawalnya untuk melepaskan tembakan melewati Ciprian Tatarusanu dan menuju sudut jauh bawah gawang.

Milan menyia-nyiakan peluang selanjutnya ketika Keisuke Honda memenangi penguasaan bola di lapangan tengah dan memainkan umpan satu-dua dengan M'Baye Niang, namun penyerang Jepang itu mengumpankan bola ke kotak penalti tanpa ada yang dapat menyambutnya.

Fiorentina semestinya dapat menyamakan kedudukan pada menit ke-15 ketika Josip Ilicic berlari tanpa terkawal untuk mengejar bola operan Mario Suarez, namun pemain Slovenia itu dapat dijatuhkan dan setelah bola dioperkan kepada Federico Bernardeschi, tembakan sang pengatur permainan dapat diblok.

Milan memiliki peluang saat melakukan serangan balik, di mana Bonaventura dan M'Baye Niang memperlihatkan kecepatan di sektor sayap.

Setelah kiper Milan Gianluigi Donaruma meninju bola untuk menghasilkan tendangan sudut, Niang berlari panjang melewati pengawalnya namun umpan silangnya untuk Honda dapat dibuang pemain lawan.

Penyerang Fiorentina Nikola Kalinic tidak beruntung sehingga gagal meneruskan sodoran Marcos Alonso, dan pemain Kroasia itu dapat menyundul bola tendangan sudut Ilicic menjelang turun minum, namun bola bergerak melebar.

Fiorentina meneruskan dengan cara bermain yang lebih positif setelah turun minum, meski mereka tetap tidak berhasil mengemas gol balasan.

Tendangan bebas Borja Valero diteruskan Nenad Tomovic ke sudut jauh gawang, namun Donnarumma mampu mengatasi ancaman.

Bola panjang dari Ilicic terkirim kepada Kalinic pada serangan balik yang menjanjikan, namun dengan Alessio Romagnoli yang mengejarnya, pemain Kroasia itu melepaskan tembakan yang melebar.

Beberapa saat kemudian, Kalinic menanduk bola yang melebar dari umpan silang Valero ketika Donnarumma bergerak ke arah tiang gawang.

Milan terlihat mampu mengatasi tekanan namun kesulitan mengonversi peluang-peluang mereka sendiri, Antonelli melepaskan tembakan lurus ke Tatarusanu setelah bola jatuh ke penguasaannya.

Sousa menambah kekuatan serangan Fiorentina ketika ia menggantikan gelandang Mario Suarez dengan Giuseppe Rossi saat pertandingan tinggal menyisakan 25 menit.

Namun pergantian pemain yang dilakukan Milan terbukti lebih menentukan.

Boateng masuk menggantikan Niang dan beberapa saat setelah Mario Balotelli menggantikan Bacca untuk kembali tampil setelah lama dibekap cedera, Boateng menaklukkan Tatarusanu yang maju mengejar bola panjang Juraj Kucka, mengecoh sang kiper dan memasukkan bola dari jarak dekat.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016