Perum Bulog Cabang Rejang Lebong yang membawahi tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu menyatakan telah melakukan pembelian beras petani sepanjang 2024 mencapai 230 ton.

"Kita sudah melakukan penyerapan beras petani mencapai 230 ton, penyerapan ini dilakukan terakhir kali pada Mei 2024," kata Kepala Perum Bulog Cabang Rejang Lebong Adzie Zulfikar Rahman di Rejang Lebong, Jumat.

Dia menjelaskan, pembelian beras petani tersebut dilakukan pihaknya dari wilayah Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, kemudian dari Provinsi Lampung dan dari Belitang Provinsi Sumatera Selatan.

"Saat ini kita tidak lagi melakukan penyerapan beras petani karena targetnya sebelumnya 200 ton sudah terpenuhi, bahkan melebihi target," katanya.

Beras yang dibeli pihaknya dari petani di beberapa wilayah itu, kata dia, sesuai spesifikasi yang ditentukan dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yakni sebesar Rp11.000 per kg.

Menurut dia, kebanyakan beras yang mereka beli itu berasal dari sejumlah daerah di Provinsi Lampung dan Belitang, serta sebagian kecil dari Kabupaten Lebong.

"Harga beras yang sesuai dengan spesifikasi dengan HPP Rp11.000 per kg sudah tidak ketemu lagi, harga beras di tingkat penggilingan sudah lebih dari itu, ada yang bulat atau muncul Rp11.300 per kg dan beras panjang Rp11.500 per kg," kata Adzie Zulfikar.

Sedangkan untuk musim panen gaduh yang jatuh pada bulan September dan Oktober nanti, tambah dia, diperkirakan jumlahnya tidak sebanyak musim panen April-Mei lalu dan harga berasnya juga sudah tinggi, karena beberapa pekan belakangan harga beras cenderung naik.

Sementara itu untuk stok beras yang ada di Gudang Perum Bulog Rejang Lebong saat ini lebih dari 400 ton jenis medium, dan akan masuk tambahan sebanyak 200 ton dari Provinsi Sumsel. Kemudian stok beras premium sebanyak 20 ton.
 

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024