Rapi Films menghadirkan film horor terbaru “Sakaratul Maut” yang disutradarai oleh Sidharta Tata, membawa cerita seputar konflik keluarga dengan kengerian khodam yang menghantui keluarga tersebut.
Film yang dibintangi oleh Indah Permatasari sebagai Retno dan Della Dartyan sebagai Wati, membawa cerita menarik seputar kehidupan kakak beradik yang tidak mengetahui bahwa ayahnya memiliki khodam yang akhirnya membuat ayah mereka menemui kesulitan saat sakaratul maut.
Indah mengatakan konflik keluarga yang dibalut dengan horor menjadi cerita menarik yang membuatnya ingin bergabung di film ini.
Baca juga: Film "Mungkin Nanti Esok atau Lusa" gapai situs bersejarah Turki
Baca juga: Ini deretan film Indonesia yang unjuk gigi di ajang BIFAN 2024
Baca juga: Film "Mungkin Nanti Esok atau Lusa" gapai situs bersejarah Turki
Baca juga: Ini deretan film Indonesia yang unjuk gigi di ajang BIFAN 2024
“Film ini tidak hanya menghadirkan horor doang tapi segi cerita sangat logis, setiap karakter punya tujuan masing-masing sehingga jadi satu film manis walaupun genre horor, film ini secara tidak langsung buat logika kita berjalan,” kata Indah saat media visit di ANTARA Heritage Center, Jumat.
Salah satu konflik yang dimainkan di sini adalah perebutan harta warisan dari sang ayah yang membuat hubungan kakak beradik menjadi tegang. Della yang memerankan karakter Wati mengatakan dalam memperdalam karakternya ia perlu mengasah dialek bahasa Jawanya dan mempelajari situasi karakter Wati yang merupakan seorang pedagang toko kecil di daerah Klaten.
Ia juga mengatakan harus memainkan adegan marah-marah dengan bahasa Jawa yang menjadi salah satu tantangan dalam memerankan karakternya di film “Sakaratul Maut”.
“Kan harus ngomong Jawa fasih, sementara Wati orangnya blak-blakan, kalau ngomong temponya cepat, dan di sini Wati sering banget marah-marah jadi aku beneran kayak nge-rap, lumayan kalau salah, tapi alhamdulillah lancar,” kata Della.
Indah pun juga menghadapi hal yang sama dalam memperdalam bahasa Jawa, terlebih latar belakang Indah yang merupakan orang Makassar membuatnya harus memperdalam kosa kata agar terdengar lebih medok.
Baca juga: "Kabut Berduri" dibintangi Putri Marino tayang di Netflix 1 Agustus
Baca juga: Film horor "Janji Darah" siap tayang di bioskop mulai 4 Juli 2024
Baca juga: "Kabut Berduri" dibintangi Putri Marino tayang di Netflix 1 Agustus
Baca juga: Film horor "Janji Darah" siap tayang di bioskop mulai 4 Juli 2024
“Kalau aku pribadi lebih ke bahasa karena lebih susah karena takutnya beberapa tempat ga gitu Jawanya, medoknya, aku kepikiran banget, selebihnya alhamdulillah lancar, karena ada proses reading juga,” katanya.
Baik Indah dan Della mengatakan film “Sakaratul Maut” banyak mengulas tentang kehidupan manusia dan ingin memberikan pesan bahwa dalam berhubungan dengan sesama manusia harus berbuat baik agar tidak mempersulit orang-orang di sekitarnya.
“Sakaratul Maut” menceritakan tentang Retno dan Wati yang menghadapi musibah kecelakaan orang tuanya. Sang ibu meninggal di tempat namun sang ayah, Pak Wiryo harus menghadapi sakaratul maut karena diketahui ada khodam yang membuatnya sulit meninggal. Di satu sisi, sang ayah ternyata memiliki istri kedua dan mereka memiliki saudara tiri yang memperebutkan warisan dari sang ayah. Konflik pun mulai terjadi seiring dengan Wati dan Retno yang harus menghadapi khodam ayahnya yang menghantui seluruh keluarga.
“Sakaratul Maut” akan tayang di bioskop Indonesia mulai 1 Agustus 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024