Universitas Indonesia (UI) meraih penghargaan Top Government Public Relations (GPR) Award 2024 kategori Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dari GPR Institute, sebagai penyelenggara ajang tahunan tersebut atas prestasi dalam mengelola digital komunikasi publik.
Sekretaris Universitas UI dr. Agustin Kusumayati dalam keterangannya, Minggu, mengatakan berbagai hasil penelitian dan inovasi dari sivitas akademika tentu tidak akan bermanfaat jika tidak disebarluaskan.
Oleh karena itu, humas universitas berperan penting dalam mempublikasikan hasil temuan agar para mitra, yakni pemerintah, industri, dan masyarakat, dapat membaca potensi ini dan tergerak untuk mengembangkannya bersama-sama.
"Saya memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada insan humas UI dan insan humas di seluruh lembaga pemerintah yang telah berinovasi dan memanfaatkan teknologi digital saat ini, sehingga informasi positif dan edukatif dapat disebarkan secara masif, cepat, dan transparan," katanya.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan KIP UI Amelita Lusia menyampaikan ucapan terima kasih atas penilaian yang diberikan atas kinerja Biro Humas dan KIP UI.
"Keberhasilan ini adalah hasil kerja sama di antara berbagai bidang dan unit di UI. Kerja keras, teamwork yang baik, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi, hingga pemanfaatan berbagai platform digital ini, merupakan upaya mendukung akses informasi bagi pemangku kebijakan atau stakeholder UI," ujar Amelita.
Top GPR Award merupakan penghargaan dari suara netizen bagi Humas Kementerian, Pemerintah, Lembaga, Perguruan Tinggi, Lembaga Non Pemerintah yang dinilai telah berhasil menjalankan program kehumasan mencakup Digital Awareness Aspect, Digital Media & Website Aspect dan Social Media Aspect.
GPR adalah lembaga yang berfokus pada konsultan, pelatihan atau training, dan riset pada humas, terutama di sektor pemerintahan (government public relations).
GPR Institute didirikan oleh Prof. Widodo Muktiyo, dipimpin oleh Arief Munajad, SE, MM sebagai Direktur, serta Tri Raharjo, SE, MM, CDMs, CPR sebagai Co-Founder, beserta anggotanya yang terdiri atas para ahli dan praktisi dalam bidang komunikasi dan hubungan masyarakat pemerintahan.
Tahun ini adalah penyelenggaraan yang ke-4 dan untuk pertama kalinya GPR Institute memasukkan penghargaan untuk kategori perguruan tinggi, selain lembaga pemerintah/kementerian.
UI meraih total final dengan skor 96.75 persen poin dengan indikator Digital Awareness Aspect, Digital Media & Website Aspect dan Social Media Aspect. Penilaian ini dilakukan sejak Maret hingga Mei 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Sekretaris Universitas UI dr. Agustin Kusumayati dalam keterangannya, Minggu, mengatakan berbagai hasil penelitian dan inovasi dari sivitas akademika tentu tidak akan bermanfaat jika tidak disebarluaskan.
Oleh karena itu, humas universitas berperan penting dalam mempublikasikan hasil temuan agar para mitra, yakni pemerintah, industri, dan masyarakat, dapat membaca potensi ini dan tergerak untuk mengembangkannya bersama-sama.
"Saya memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada insan humas UI dan insan humas di seluruh lembaga pemerintah yang telah berinovasi dan memanfaatkan teknologi digital saat ini, sehingga informasi positif dan edukatif dapat disebarkan secara masif, cepat, dan transparan," katanya.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan KIP UI Amelita Lusia menyampaikan ucapan terima kasih atas penilaian yang diberikan atas kinerja Biro Humas dan KIP UI.
"Keberhasilan ini adalah hasil kerja sama di antara berbagai bidang dan unit di UI. Kerja keras, teamwork yang baik, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi, hingga pemanfaatan berbagai platform digital ini, merupakan upaya mendukung akses informasi bagi pemangku kebijakan atau stakeholder UI," ujar Amelita.
Top GPR Award merupakan penghargaan dari suara netizen bagi Humas Kementerian, Pemerintah, Lembaga, Perguruan Tinggi, Lembaga Non Pemerintah yang dinilai telah berhasil menjalankan program kehumasan mencakup Digital Awareness Aspect, Digital Media & Website Aspect dan Social Media Aspect.
GPR adalah lembaga yang berfokus pada konsultan, pelatihan atau training, dan riset pada humas, terutama di sektor pemerintahan (government public relations).
GPR Institute didirikan oleh Prof. Widodo Muktiyo, dipimpin oleh Arief Munajad, SE, MM sebagai Direktur, serta Tri Raharjo, SE, MM, CDMs, CPR sebagai Co-Founder, beserta anggotanya yang terdiri atas para ahli dan praktisi dalam bidang komunikasi dan hubungan masyarakat pemerintahan.
Tahun ini adalah penyelenggaraan yang ke-4 dan untuk pertama kalinya GPR Institute memasukkan penghargaan untuk kategori perguruan tinggi, selain lembaga pemerintah/kementerian.
UI meraih total final dengan skor 96.75 persen poin dengan indikator Digital Awareness Aspect, Digital Media & Website Aspect dan Social Media Aspect. Penilaian ini dilakukan sejak Maret hingga Mei 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024