Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menyiapkan anggaran sebesar Rp3,8 miliar untuk membangun kios terbuka di enam pasar tradisional.
"Pembangunan kios terbuka tersebut bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) tahun 2016," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko, Nurngubaidi di Mukomuko, Kamis.
Ia menyebutkan kios terbuka itu dibangun di enam pasar tradisional Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Lubuk Pinang, Desa Talang Petai, Kecamatan Teras Terunjam, dan Kecamatan Penarik.
Ia mengatakan kios terbuka tersebut dibangun di lahan yang masih kosong di enam pasar tradisional di daerah itu.
Selain itu, katanya, bangunan kios yang baru nantinya untuk mengganti kios pedagang yang tidak layak ditempati karena bagian bangunannya banyak yang rusak.
"Tempat berjualan pedagang yang lama itu dibangun oleh warga setempat secara swakelola. Untuk itu kita ganti dengan bangunan permanen," ujarnya.
Sedangkan beberapa pasar tradisional lain di daerah itu, katanya, tidak bisa dibangun karena lahan di pasar tersebut bukan milik pemerintah.
"Pasar tradisional lain di Kecamatan Penarik tidak bisa dibangun karena lahan pasar tersebut milik pribadi," ujarnya.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Pembangunan kios terbuka tersebut bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) tahun 2016," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko, Nurngubaidi di Mukomuko, Kamis.
Ia menyebutkan kios terbuka itu dibangun di enam pasar tradisional Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Lubuk Pinang, Desa Talang Petai, Kecamatan Teras Terunjam, dan Kecamatan Penarik.
Ia mengatakan kios terbuka tersebut dibangun di lahan yang masih kosong di enam pasar tradisional di daerah itu.
Selain itu, katanya, bangunan kios yang baru nantinya untuk mengganti kios pedagang yang tidak layak ditempati karena bagian bangunannya banyak yang rusak.
"Tempat berjualan pedagang yang lama itu dibangun oleh warga setempat secara swakelola. Untuk itu kita ganti dengan bangunan permanen," ujarnya.
Sedangkan beberapa pasar tradisional lain di daerah itu, katanya, tidak bisa dibangun karena lahan di pasar tersebut bukan milik pemerintah.
"Pasar tradisional lain di Kecamatan Penarik tidak bisa dibangun karena lahan pasar tersebut milik pribadi," ujarnya.***3***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016