Rejanglebong (Antara) - Dinas Kesehatan Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan proses persalinan ibu melahirkan harus ditolong oleh dua petugas kesehatan.

Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat (Binkesmas) Dinas Kesehatan Rejanglebong Hj Asrawani, Rabu, menjelaskan, proses persalinan ibu hamil tersebut harus ditolong oleh dua petugas kesehatan (bidan) dan harus dilakukan di fasilitas kesehatan seperti Puskesdes, Puskesmas atau rumah sakit umum serta tidak boleh dilakukan di rumah pasien.

"Proses persalinan harus dilakukan oleh empat tangan atau dua orang petugas kesehatan dan dilakukan di fasilitas kesehatan seperti Puskesdes, Puskesmas dan rumah sakit umum," katanya.

Kalaupun terdesak minimal prosesnya ditangani oleh satu tenaga bidan. "Selain itu proses persalinan juga tidak diperbolehkan dilakukan melalui dukun beranak," katanya.

Proses persalinan ini harus ditangani petugas kesehatan dan dilakukan di tempat resmi guna mengurangi angka kematian ibu (AKI) saat melahirkan dan angka kematian bayi (AKB) saat proses persalinan.

Sejauh ini angka kematian ibu saat melahirkan terhitung hingga awal Februari 2016 dua orang dengan jumlah kelahiran lebih kurang 5.328 orang. Angka ini diawal tahun trennya masih menunjukan penurunan dibandingkan pada bulan yang sama pada tahun sebelumnya.

Untuk menekan AKI dan AKB ini, pihaknya melakukan bimbingan teknis terpadu guna meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat yang diikuti seluruh tenaga kesehatan yang bertugas di dinas maupun di Puskesmas dan Puskesdes.

Sosialisasi menekan AKI dan AKB ini juga mereka laksanakan pada setiap kegiatan Posyandu seperti yang dilaksanakan di Desa Air Dingin yang dilayani oleh Puskesmas Sindang Jati, Kecamatan Sindang Kelingi.

Di lokasi ini antusiasme masyarakat cukup tinggi dengan banyaknya balita yang menjalani vaksinasi dan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk perbaikan gizi anak-anak dan ibu hamil.

"Di desa ini balita yang mengikutinya sebanyak 62 orang dan ibu hamil ada empat orang. Kegiatan ini dilaksanakan setiap satu bulan sekali," ujarnya. ***4*** 

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016