Bengkulu (Antara) - Pemerintah Provinsi Bengkulu mengundang investor untuk berinvestasi di sektor hilir kelapa sawit, sebab sebanyak 26 pabrik pengolah sawit yang beroperasi di daerah ini masih bermain di sektor hulu.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan di Bengkulu, Jumat mengatakan pengembangan sektor hilir dapat meningkatkan harga sawit di daerah ini sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Investasi sektor hulu sudah cukup untuk sawit, kami mengharapkan investor yang bermain di sektor hilir," ucap Ricky di Bengkulu.

Ia mengatakan pengembangan sektor hilir sawit diharapkan mampu meningkatkan harga jual tandan buah segar sawit yang sempat anjlok hingga Rp300 per kilogram di tingkat petani.

Saat ini menurut Ricky, pabrik pengolah sawit yang ada di Bengkulu baru mengolah buah sawit menjadi minyak mentah atau "crude palm oil" (CPO).

"Bahkan investasi untuk membangun pabrik pengolah sawit jadi minyak CPO juga masih ada, tapi kita membutuhkan investasi yang bergerak di sektor hilir," ujarnya.

Jumlah pabrik pengolah CPO sebanyak 26 unit yang ada saat ini menurut Ricky sudah cukup untuk mengolah buah sawit yang dihasilkan petani di daerah ini.

Saat ini petani di Bengkulu menjual tandan buah segar sawit seharga Rp800 hingga Rp850 per kilogram.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi Bengkulu memiliki lahan sawit yang cukup luas mencapai 135 ribu hektare dengan Kabupaten Mukomuko sebagai pemilik kebun sawit terluas mencapai 75 ribu hektare.

Produksi komoditas sawit di daerah ini mencapai 424.617 ton pada 2010 menurun menjadi 402.286 ton pada 2011 lalu meningkat menjadi 456.666 ton pada 2012 dan sebanyak 470.915 ton pada 2013.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016