Salah satu hotel berkonsep premium up-scale di Surabaya, yakni Morazen Surabaya. Hotel ini memiliki restoran fine dining bernama Lavier Lounge yang menyediakan ragam makanan premium ala barat atau western penggugah selera.
Morazen hotel yang tadinya bernama Grand Dafam. Nama baru Morazen berasal dari perpaduan dua kata, yakni “Mora” yang dalam bahasa Latin berarti “berlama-lama” atau “menunda”, sedangkan “Zen” dari bahasa Jepang, yang berarti menandakan ketenangan.
Hotel bintang 4 ini berada di Jalan Kayoon Surabaya. Lokasi hotel tersebut sangat strategis karena hanya berjarak sekitar 13,25 km dengan Bandar Udara Internasional Juanda (SUB). Sedangkan dari Pelabuhan Tanjung Perak, hotel ini hanya berjarak sekitar 8,01 km. Hotel ini cukup mudah dijangkau karena berdekatan dengan fasilitas publik di "Kota Pahlawan" Surabaya.
Beberapa waktu lalu, ANTARA berkesempatan untuk mencicipi secara langsung ragam makanan dari Lavier Lounge yang dibuat langsung oleh Chef Eksekutif Ahmad Supardi. Sudah berkarier di dunia kuliner selama 32 tahun, Supardi selalu berusaha menggunakan produk-produk lokal, khususnya untuk menu makanan di Lavier Lounge.
"Jadi, semua bahan mudah didapat dari Surabaya sendiri (produk lokal), dengan beberapa ramuan yang kita buat untuk membuat menu makanan yang nikmat," kata Supardi.
Salah satu menu pembuka yang wajib dicoba pengunjung di Lavier Lounge adalah keju kambing dan walnut dengan saus balsamic. Hampir mirip dengan snack platter, sajian ini juga menggunakan keju kambing sebagai poin utamanya dengan tambahan biskuit, buah anggur, dan tomat ceri.
Saat dimakan secara bersamaan, gurih dan asinnya keju berpadu segar dengan potongan anggur serta tomat ceri di dalamnya. Tidak hanya itu, terdapat saus balsamic dengan cita rasa gurih dan creamy sebagai tambahan yang cocok disandingkan dengan menu tersebut.
Menu keju kambing dan walnut dengan saus balsamic terasa ringan dan pas sebagai sajian pembuka di malam hari. Setelah mencicipi menu yang kering dan renyah, makan malam dilanjutkan dengan menu berkuah bernama pangsit (ravioli) daging sapi dan krim dengan aroma rempah.
Saat mencicipi kuah pangsit tersebut, sensasi hangat dari jahe terasa sangat kuat di mulut, ditambah perpaduan bumbu rempah yang membuat menu ini semakin unik. Tidak hanya kuah, pangsit daging sapi di dalamnya juga terasa kenyal dan lezat.
Sayangnya, adonan pangsit di menu tersebut terlalu tebal dan cukup hambar, sehingga rasa daging sapi di dalamnya kurang "keluar". Kuah yang disajikan pun terlalu banyak dan sebaiknya tidak perlu dihabiskan agar perut tidak terlalu kenyang.
Menu selanjutnya adalah salad udang dengan selada hidroponik dan tomat panggang. Menu bercita rasa segar ini sangat cocok disantap oleh orang-orang yang sedang melakukan diet hidup sehat maupun vegetarian.
Untuk udang di menu ini, Chef Supardi dengan cermat merebusnya hingga empuk tanpa membuatnya terasa keras seperti karet. Sebaiknya makanlah udang tersebut bersamaan dengan sayur dan saus racikan khusus Lavier Lounge agar terasa semakin nikmat.
Makan malam kembali dilanjutkan dengan menu utama yang menjadinsalah satu ciri khas Lavier Lounge, yakni sirloin panggang dengan kentang oven dan keju. Dimasak dengan medium well atau tingkat kematangan medium membuat sari daging dalam menu ini masih terasa dan menambah kelezatan di dalamnya.
Menariknya, serat-serat daging sirloin tersebut sangat mudah dipotong dan terasa lembut saat dikunyah. Saus jamur di atasnya terasa gurih dan sedikit manis, yang menambah cita rasa unik di dalamnya.
Selain daging sirloinnya yang lezat, menu ini terasa lengkap saat disandingkan dengan keju oven dan sayuran. Keju oven sebagai tambahan karbohidrat, ditambah sayur-sayuran rebus yang sudah diberi garam sebagai tambahan vitamin serta mineral membuat menu ini cocok disantap untuk makan malam karena tidak terlalu "berat".
Terakhir, santapan malam di Lavier Lounge ditutup dengan kue krim (panna cotta) dan cokelat putih dengan soba. Panna cotta lembut dengan tambahan cokelat putih itu tidak terlalu manis dan sedikit gurih, sehingga cocok dimakan oleh orang yang tidak terlalu suka makanan manis.
Secara keseluruhan, menu makan malam di Lavier Lounge terasa lezat dan cocok disantap oleh masyarakat lokal karena modifikasi rasa yang dilakukan sedemikian rupa. Meskipun terdiri dari lima set makanan, menu-menu di atas tidak terasa "berat" dengan porsi yang pas untuk sajian makan malam.
Untuk mencicipi menu-menu makanan di Lavier Lounge Surabaya, pengunjung dapat merogoh kocek mulai dari Rp65 - Rp300 ribu per porsi. Pengunjung dapat memesan tempat melalui nomor telepon Lavier Lounge atau datang langsung ke sana untuk mencoba menu-menu ala barat dari Chef Supardi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Morazen hotel yang tadinya bernama Grand Dafam. Nama baru Morazen berasal dari perpaduan dua kata, yakni “Mora” yang dalam bahasa Latin berarti “berlama-lama” atau “menunda”, sedangkan “Zen” dari bahasa Jepang, yang berarti menandakan ketenangan.
Hotel bintang 4 ini berada di Jalan Kayoon Surabaya. Lokasi hotel tersebut sangat strategis karena hanya berjarak sekitar 13,25 km dengan Bandar Udara Internasional Juanda (SUB). Sedangkan dari Pelabuhan Tanjung Perak, hotel ini hanya berjarak sekitar 8,01 km. Hotel ini cukup mudah dijangkau karena berdekatan dengan fasilitas publik di "Kota Pahlawan" Surabaya.
Beberapa waktu lalu, ANTARA berkesempatan untuk mencicipi secara langsung ragam makanan dari Lavier Lounge yang dibuat langsung oleh Chef Eksekutif Ahmad Supardi. Sudah berkarier di dunia kuliner selama 32 tahun, Supardi selalu berusaha menggunakan produk-produk lokal, khususnya untuk menu makanan di Lavier Lounge.
"Jadi, semua bahan mudah didapat dari Surabaya sendiri (produk lokal), dengan beberapa ramuan yang kita buat untuk membuat menu makanan yang nikmat," kata Supardi.
Salah satu menu pembuka yang wajib dicoba pengunjung di Lavier Lounge adalah keju kambing dan walnut dengan saus balsamic. Hampir mirip dengan snack platter, sajian ini juga menggunakan keju kambing sebagai poin utamanya dengan tambahan biskuit, buah anggur, dan tomat ceri.
Saat dimakan secara bersamaan, gurih dan asinnya keju berpadu segar dengan potongan anggur serta tomat ceri di dalamnya. Tidak hanya itu, terdapat saus balsamic dengan cita rasa gurih dan creamy sebagai tambahan yang cocok disandingkan dengan menu tersebut.
Menu keju kambing dan walnut dengan saus balsamic terasa ringan dan pas sebagai sajian pembuka di malam hari. Setelah mencicipi menu yang kering dan renyah, makan malam dilanjutkan dengan menu berkuah bernama pangsit (ravioli) daging sapi dan krim dengan aroma rempah.
Saat mencicipi kuah pangsit tersebut, sensasi hangat dari jahe terasa sangat kuat di mulut, ditambah perpaduan bumbu rempah yang membuat menu ini semakin unik. Tidak hanya kuah, pangsit daging sapi di dalamnya juga terasa kenyal dan lezat.
Sayangnya, adonan pangsit di menu tersebut terlalu tebal dan cukup hambar, sehingga rasa daging sapi di dalamnya kurang "keluar". Kuah yang disajikan pun terlalu banyak dan sebaiknya tidak perlu dihabiskan agar perut tidak terlalu kenyang.
Menu selanjutnya adalah salad udang dengan selada hidroponik dan tomat panggang. Menu bercita rasa segar ini sangat cocok disantap oleh orang-orang yang sedang melakukan diet hidup sehat maupun vegetarian.
Untuk udang di menu ini, Chef Supardi dengan cermat merebusnya hingga empuk tanpa membuatnya terasa keras seperti karet. Sebaiknya makanlah udang tersebut bersamaan dengan sayur dan saus racikan khusus Lavier Lounge agar terasa semakin nikmat.
Makan malam kembali dilanjutkan dengan menu utama yang menjadinsalah satu ciri khas Lavier Lounge, yakni sirloin panggang dengan kentang oven dan keju. Dimasak dengan medium well atau tingkat kematangan medium membuat sari daging dalam menu ini masih terasa dan menambah kelezatan di dalamnya.
Menariknya, serat-serat daging sirloin tersebut sangat mudah dipotong dan terasa lembut saat dikunyah. Saus jamur di atasnya terasa gurih dan sedikit manis, yang menambah cita rasa unik di dalamnya.
Selain daging sirloinnya yang lezat, menu ini terasa lengkap saat disandingkan dengan keju oven dan sayuran. Keju oven sebagai tambahan karbohidrat, ditambah sayur-sayuran rebus yang sudah diberi garam sebagai tambahan vitamin serta mineral membuat menu ini cocok disantap untuk makan malam karena tidak terlalu "berat".
Terakhir, santapan malam di Lavier Lounge ditutup dengan kue krim (panna cotta) dan cokelat putih dengan soba. Panna cotta lembut dengan tambahan cokelat putih itu tidak terlalu manis dan sedikit gurih, sehingga cocok dimakan oleh orang yang tidak terlalu suka makanan manis.
Secara keseluruhan, menu makan malam di Lavier Lounge terasa lezat dan cocok disantap oleh masyarakat lokal karena modifikasi rasa yang dilakukan sedemikian rupa. Meskipun terdiri dari lima set makanan, menu-menu di atas tidak terasa "berat" dengan porsi yang pas untuk sajian makan malam.
Untuk mencicipi menu-menu makanan di Lavier Lounge Surabaya, pengunjung dapat merogoh kocek mulai dari Rp65 - Rp300 ribu per porsi. Pengunjung dapat memesan tempat melalui nomor telepon Lavier Lounge atau datang langsung ke sana untuk mencoba menu-menu ala barat dari Chef Supardi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024