Rejanglebong (antarabengkulu.com) - Sosok ibu tiga sejak sebulan belakangan disibukkan dengan aktivitasnya menangani kasus demam berdarah dengue (DBD) yang sedang berjangkit di Kabupaten Rejanglebong.

Dialah Nunung Tri Mulyani, perempuan kelahiran Lampung 7 September 1973 yang saat ini menjabat sebagai Kabid Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Rejanglebong.

Awalnya dia mengaku sempat kewalahan menangani kasus DBD yang mulai merebak di wilayahnya.

Tanpa mengenal lelah, Nunung yang merupakan isteri seorang perwira di Polda Bengkulu ini terus menyosialisasikan dan membangun kesadaran masyarakat  agar membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, kemudian melakukan gerakan 3M Plus yakni menguras bak mandi, menutup tempat air dan mengubur barang bekas serta menaburkan bubuk abate di tempat air.

Pemutusan mata rantai perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti yang menyebarkan virus dengue ini menurut wanita yang mengawali karir sebagai bidan ini, tidak boleh hanya terpaku dengan petugas kesehatan saja. 

Penanganan DBD bukan hanya melalui kegiatan pengasapan atau fogging dan pembagian abate, melainkan juga perlu didukung masyarakat dengan ikut bergotong-royong membersihkan lingkungan serta tidak membiarkan air yang tergenang sehingga bisa menjadi media perkembangbiakan nyamuk.

Sejauh ini masyarakat Rejanglebong yang terjangkit DBD hingga akhir Januri 2016 mencapai 31 orang. Perkembangan kasus DBD di daerah itu dalam tiga tahun belakangan menunjukkan peningkatan, di mana pada 2012 sempat naik menjadi 209 kasus, kemudian 2013 turun menjadi 88 kasus, 2014 menjadi 79 kasus, dan pada 2015 naik kembali menjadi 184 kasus, dua di antaranya meninggal dunia.
Berjangkitnya kasus DBD belakangan ini, harus menjadi perhatian semua pihak sehingga penyakit itu tidak semakin meluas. 

"Kita semua harus gotong royong memberantas DBD," kata perempuan yang menamatkan kuliah di Poltekkes Bengkulu ini. 

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016