Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa kasus malnutrisi pada anak-anak di Gaza melonjak lebih dari empat kali lipat di tengah meningkatnya krisis kemanusiaan di wilayah kantong Palestina itu.

"Mitra-mitra kami melaporkan lonjakan kasus malnutrisi di kalangan anak-anak di Gaza utara bulan lalu," kata wakil juru bicara PBB Farhan Haq dalam konferensi pers pada Senin.

Baca juga: Joe Biden dan Raja Abdullah II upayakan redakan ketegangan di Timur Tengah, bahas gencatan senjata

"Mereka mencatat peningkatan lebih dari 300 persen pada Juli, ketika lebih dari 650 kasus malnutrisi akut tercatat, dibandingkan dengan Mei, ketika 145 kasus serupa terdeteksi," katanya, menambahkan.

Menurut Haq, kondisi gizi di wilayah itu kian parah karena keterbatasan akses, minimnya pasokan air dan kebutuhan pokok, buruknya sanitasi, dan penyebaran penyakit.

Mengutip Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), dia mengatakan bahwa pengeboman oleh Israel di wilayah itu terus menelan korban warga Palestina.

Baca juga: Paus Fransiskus berharap konflik berdarah di Timur Tengah tidak meluas

"Dalam 48 jam terakhir, tiga sekolah yang menjadi tempat berlindung warga yang terlantar di Kota Gaza dilaporkan terkena serangan, menewaskan puluhan orang," kata Haq.

Menanggapi perintah Israel agar warga Palestina mengungsi dari Khan Younis di selatan dan Rafah di utara, dia mengatakan bahwa PBB menyerukan agar pihak-pihak yang berseteru menghormati hukum kemanusiaan internasional, termasuk melindungi warga dan obyek sipil.

"Analisis baru Pusat Satelit PBB menemukan bahwa hingga sebulan lalu, 63 persen bangunan di Gaza telah rusak," kata Haq.

Sumber: Anadolu-OANA

Pewarta: Primayanti

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024