Yordania tidak akan mengizinkan wilayah udaranya digunakan untuk melakukan serangan terhadap pihak mana pun, menurut laporan saluran televisi Sky News Arabia, di tengah kemungkinan peningkatan ketegangan di Timur Tengah.

Pemerintah Yordania dilaporkan telah memberi tahu Amerika Serikat (AS), Israel, dan Iran bahwa mereka tidak akan diizinkan menggunakan wilayah udara Yordania untuk tujuan pertempuran.

Pada Senin (5/8), portal berita Israel Ynet melaporkan bahwa Israel sedang mempertimbangkan melakukan serangan pendahuluan terhadap Iran. 

Namun, menurut laporan Ynet, opsi itu akan bergantung pada apakah Israel dan AS memiliki data intelijen yang diperlukan.

Israel melakukan pembunuhan ganda terhadap para pemimpin Hizbullah dan Hamas di Beirut dan Teheran, masing-masing, pada pekan lalu.

Iran dan Hizbullah diperkirakan akan meluncurkan serangan balasan terhadap Israel.

Sumber: Sputnik-OANA

Pewarta: Primayanti

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024