Bengkulu (Antara) - Anggota legilatif Provinsi Bengkulu, Parial mendesak pemerintah daerah mengatasi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang masih tinggi kasusnya di daerah ini, salah satunya Kabupaten Bengkulu Selatan.

"Saya masih mendapat keluhan dari masyarakat soal penanganan demam berdarah tentang fasilitas yang minim dan penanganan yang tidak cepat," kata Parial saat rapat paripurna DPRD Provinsi Bengkulu di Bengkulu, Senin.

Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan penanganan DBD terutama di wilayah kabupaten sangat lemah sehingga perlu didukung oleh pemerintah provinsi.

Apalagi rumah sakit rujukan hanya ada di RSUD M Yunus di Kota Bengkulu dengan peralatan dan tenaga medis yang memadai.

"Kami minta pemerintah daerah cepat mengatasi wabah DBD ini agar tidak menimbulkan korban jiwa lebih banyak," katanya.

Sementara Kepala RSUD M Yunus Bengkulu, Supardi, mengatakan jumlah pasien DBD yang dirawat di rumah sakit itu menurun dratis dari delapan kasus per hari menjadi dua kasus.

"Tiga bulan terakhir jumlah penderita DBD meningkat tajam, tapi dua pekan terakhir menurun dratis, seperti prediksi kita bahwa awal Maret akan menurun," katanya.

Ia mengatakan saat ini ada dua orang pasien DBD yang masih dirawat di rumah sakit terbesar di Provinsi Bengkulu itu. Perawatan yang dilakukan terhadap penderita DBD dapat berlangsung selama 12 hari, hingga pasien sembuh total.

Sebelumnya, tingginya kasus DBD di Bengkulu menjadi perhatian banyak pihak hingga Anggota Komisi IX melakukan kunjungan kerja spesifik untuk memantau upaya pemerintah menanggulangi DBD di daerah ini.

Data Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu menyebutkan pada Januari 2015 jumlah kasus DBD di daerah ini sebanyak 114 kasus, meningkat menjadi 293 kasus pada Januari 2016 dengan jumlah korban jiwa enam orang.

"Memang sudah diprediksi puncak wabah DBD ini hingga akhir Februari dan selama Maret ini akan menurun drastis," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Amin Kurnia.

Menurutnya, ada empat daerah kabupaten dan kota dengan jumlah kasus DBD tertinggi yakni Kota Bengkulu, Kabupaten Rejanglebong, Kabupaten Kepahiang dan Bengkulu Tengah. ***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016